salsabilafm.com – Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar, mengharapkan konflik antara nelayan Desa Mandangin, Sampang, dan nelayan Kwanyar, Bangkalan, dapat segera diselesaikan melalui rekonsiliasi berdamai.
“Bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita yang notabene mata pencahariannya sama, yaitu mencari kehidupannya di laut,” kata Fauzan, Rabu (13/3/2025).
Menurut Fauzan, konflik ini dapat diselesaikan dengan kesadaran dari para nelayan untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku, seperti penggunaan alat penangkapan ikan yang sesuai.
“Ada aturan-aturan yang harus ditaati oleh para nelayan, misalnya dari sisi alat itukan ada aturannya jangan sampai itu merugikan nelayan lain,” ucapnya.
Fauzan juga menekankan pentingnya peran semua pihak untuk meredam konflik tersebut. Baik dari tokoh masyarakat, aparat, dan pemerintah. Ke depan, pihaknya akan memfasilitasi pertemuan, musyawarah dan duduk bersama terkait kasus tersebut.
Sebelumnya, Polres Bangkalan telah melakukan mediasi, namun belum mencapai kesepakatan. Pihaknya berharap dengan fasilitasi pertemuan yang akan datang tersebut, konflik ini dapat segera diselesaikan dan para nelayan dapat kembali melakukan aktivitasnya dengan damai.
“Mudah-mudahan persoalan itu segera selesai,” pungkasnya.
Diketahui, konflik yang telah berlangsung selama beberapa tahun ini telah memakan korban. Beberapa kali kedua kelompok ini bersitegang hingga perahu nelayan Mandangin ditahan.
Konflik terbaru terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025 kemarin, ketika korban Solihin warga di Dusun Kramat, Desa Pulau Mandangin, Sampang mengalami luka berat akibat bom molotov saat mencari ikan di perairan Desa Batah Timur, Kwanyar, Bangkalan. (Mukrim)