Cerita Bustomi: Gencar Internasionalisasi Budaya Madura, Karyanya Diterjemahkan 7 Bahasa Asing
Ach. Mukrim - Sunday, 21 December 2025 | 08:28 AM


salsabilafm.com - Budayawan asal Sampang, R. Tumenggung Bustomi Irwan Kurniadi Jati Budoyo, tengah menggencarkan misi internasionalisasi budaya Madura. Upaya ini dilakukan melalui pengumpulan, penerjemahan, hingga publikasi masif karya sastra dan filosofi lokal ke kancah global.
Bustomi mengungkapkan, langkah pelestarian ini dijalankan melalui kolaborasi strategis dengan mitra peneliti di Amerika Serikat. Dalam kerja sama tersebut, ia bertindak sebagai pengamat budaya Indonesia yang bertanggung jawab menyuplai materi kebudayaan Madura ke luar negeri.
"Saya mengirimkan karya budaya Madura berupa kata-kata mutiara lengkap dengan makna, filosofi, dan nasihatnya," katanya, Minggu (21/12/2025).
Dia menjelaskan, hingga penghujung tahun 2025 ini, tercatat sebanyak 244 kata mutiara Madura telah berhasil disusun. Menariknya, karya-karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam tujuh bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Jepang, Cina, dan Belanda.
Distribusi hasil terjemahan tersebut menyasar kalangan pendidik, peneliti, hingga pengamat budaya di mancanegara untuk dijadikan bahan pembelajaran serta referensi autentik mengenai kebudayaan Madura.
"Bahasa-bahasa tersebut digunakan untuk kebutuhan edukasi di luar negeri," katanya.
Selain kutipan filosofis, Bustomi juga mencatat sedikitnya 500 buku berbahasa Madura telah diterjemahkan. Buku-buku tersebut kini menjadi bahan pembelajaran bagi berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga masyarakat umum.
"Bahasa tersebut digunakan antara lain untuk kebutuhan edukasi," tuturnya.
Selain penerjemahan, Bustomi juga menitikberatkan pada digitalisasi dan pengarsipan literatur guna memastikan seluruh karya sastra Madura terdokumentasi dengan aman dan dapat diakses secara luas di masa depan.
"Kami juga mengupayakan digitalisasi dan pengarsipan literatur," lanjutnya.
Upaya pelestarian ini bukan hal baru bagi Bustomi. Ia sebelumnya juga terlibat aktif dalam penyusunan teks bahasa Madura saat penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Kabupaten Sampang, sebelum akhirnya disesuaikan dengan kebijakan kurikulum terbaru.
"Kami harap lngkah strategis ini dapat memastikan bahasa dan filosofi Madura tetap lestari dan dikenal luas, tidak hanya di tanah air, tetapi juga di tingkat internasional," pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Ikut Tanam Pohon, Penyandang Disabilitas Sampang: Kami Bukan Beban bagi Alam
13 hours ago

Anjal Asal Surabaya Meninggal saat Berada di Rumah Aman Dinsos Bangkalan
21 hours ago

Pemkab Siapkan Rp55 Juta untuk Rangkaian Kegiatan Harjad Sampang ke-402
13 hours ago

Libur Nataru 2025, Polres Sampang Siagakan Ratusan Personel dan 4 Pos Pengamanan
13 hours ago

Jelang Libur Nataru, Arus Kendaraan di GT Warugunung Meningkat
14 hours ago

Kebakaran Hanguskan Toko Jamu dan Plastik di Pamekasan
14 hours ago

Tak Hanya Sediakan Ruang Siar, Radio Salsabila FM Ikut Hijaukan Pesisir Pulau Mandangin
2 days ago

Jaga Keseimbangan Ekologis, FPRB Sampang Bersama SKK Migas-HCML Tanam Pohon Bidara di Pulau Mandangin
2 days ago

Rumah Warga di Sumenep Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp50 Juta
2 days ago

Damkar Sumenep Evakuasi 2 Biawak yang Masuk ke Rumah Warga
2 days ago


