salsabilafm.com – Aksi penipuan dan penggelapan (tipu gelap) di 10 TKP memaksa pasangan suami istri (pasutri), AS (24) dan SB (24), meninggalkan kampung halamannya, Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Pasutri itu ditangkap personel Resmob Satreskrim Polres Bangkalan saat berada di sebuah hotel di Surabaya pada 18 November 2025 malam.
Penangkapan terhadap pasutri AS dan SB itu menuntun langkah pihak kepolisian untuk membekuk pria lain berinisial, MAR (35), warga Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
MAR ditangkap atas perkara tindak pidana penadahan barang hasil tipu gelap dari tersangka pasutri AS dan SB.
“Kenapa tinggal di hotel? karena pasutri itu di rumahnya dicari banyak orang atau dicari oleh para korban tipu gelap,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, Minggu (30/11/2025).
Saat dilakukan penangkapan, personel Opsnal Satreskrim Polres Bangakalan sempat menggedor pintu kamar hotel tempat pasutri AS dan SB menginap.
Selang beberapa menit kemudian, tersangka AS yang malam itu mengenakan kaus warna putih membuka pintu sambil mengangkat kedua tangannya di atas kepala.
Hafid menjelaskan, modus operandi yang dilakukan pasutri itu yakni tersangka SB sebagai peminjam sepeda motor korban. Kemudian suaminya, AS yang menggadaikan kepada penadah hingga sebanyak 10 unit sepeda motor.
Aksi terakhir pasutri, lanjut Hafid, dilakukan oleh SB kepada keponakannya pada 11 November 2025. Ia meminjam sepeda motor Suzuki Satria dengan alasan hendak pulang ke rumahnya di Desa Banyoning Dajah, Kecamatan Geger.
“Ternyata motor itu digadaikan, total sebanyak sepuluh TKP atau sepuluh korban aksi tipu gelap pasutri itu.”
“Kami menyita motor Satria dan PCX milik para korban, modus operandinya pinjam motor lalu digadaikan,” jelas Hafid.
Atas perbuatannya, pasutri AS dan SB terancam kurungan pidana selama 4 tahun penjara, sebagaimana dalam Pasal 378 dan atau Pasal 372 KUHP tentang Tindak Pidana Penipuan dan atau Penggelapan. (*)

