salsabilafm.com – Motor niaga bekas berwarna hijau milik Sulasmiyati menjadi saksi bisu perjuangannya menyalakan lentera pendidikan masyarakat di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Meski kerap mogok, motor niaga itu berkeliling setiap hari mengantar jemput siswa SDN Pangeranan 1, Kecamatan Bangkalan.
Perempuan yang akrab disapa Sulas itu telah mendedikasikan diri untuk mengajar siswa sekolah dasar sejak 18 tahun lalu. Semula, ia mendapatkan tugas mengajar di salah satu sekolah di Kecamatan Tragah yang jaraknya 20 kilometer dari rumah.
“Saat itu saya juga mulai menerapkan sistem antar jemput ini. Karena di sana banyak anak-anak tidak mau sekolah karena jauh dari rumahnya,” ceritanya, Senin (10/11/2025).
Setelah mengajar di Kecamatan Tragah, ia pindah tugas di SDN Kemayoran 1 dan sejak tahun 2019 pindah tugas mengajar di SDN Pangeranan 1 hingga saat ini.
“Waktu awal masuk di sini, siswanya sangat sedikit. Bahkan di kelas ini hanya dua orang siswa,” tuturnya.
Perempuan yang mengajar di kelas 1 itu mulai berkeliling ‘door to door’ mencari siswa putus sekolah yang ada disekitarnya.
Satu per satu siswa putus sekolah diajak untuk kembali mengeyam pendidikan di sekolahnya. “Memang rata-rata banyak siswa kurang mampu, makanya mereka putus sekolah,” jelasnya.
Kemudian, Sulas berusaha mencari seragam bekas layak pakai agar bisa digunakan para siswa. Ia juga mendapatkan sumbangan dari pihak luar untuk memenuhi kebutuhan siswa saat itu.
“Lalu sejak saat itu, saya mulai antar jemput siswa supaya mereka mau sekolah. Waktu itu saya masih honorer, jadi antar jemputnya pakai motor dan biaya pribadi,” ungkapnya.
Tugasnya mengantar jemput siswa membuatnya harus bersiap sejak pagi. Mulai pukul 05.30 ia mulai menjemput siswa. “Jadi rutenya itu ke Jalan Cokroaminoto, lalu ke Jalan Pelabuhan, Jalan Pertempuran lalu ke Jalan Barat Tambak dan terakhir ke Junok. Ada sekitar 15an siswa,” tutur Sulas. (*)

