Pemprov Jatim Bantu Petambak Garam Bangkalan Manfaatkan Teknologi Geomembran
Redaksi - Friday, 31 October 2025 | 06:59 PM


salsabilafm.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantu petambak garam di Kabupaten Bangkalan meningkatkan hasil produksi garam dengan memanfaatkan teknologi geomembran.
“Selain produksi meningkat, dengan menggunakan teknologi ini hasil produksi garam juga jauh lebih bagus,” kata Kepala Bilang Perikanan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kabupaten Bangkalan, Achmad Hidayat, Kamis (30/10/2025).
Ia menjelaskan, teknologi garam geomembran merupakan metode produksi garam dengan menggunakan lembaran geomembran yang terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene) sebagai atas di dasar tambak.
Teknologi ini berfungsi untuk menahan air agar tidak meresap ke tanah, mencegah kontaminasi, dan mempercepat proses penguapan serta kristalisasi garam melalui penyerapan panas matahari.
“Dan dengan alat ini mampu menghasilkan garam yang lebih bersih, berkualitas, dan proses panen lebih cepat,” katanya.
Hidayat menuturkan, jika dengan proses produksi manual masa produksi sekitar satu bulan, dengan geomembran hanya membutuhkan waktu sekitar 14 hari.
“Jadi, selain masa produksi lebih singkat, hasilnya juga jauh lebih banyak,” katanya.
Melalui program ini, kata Hidayat, Pemprov Jatim menginginkan agar produksi terus meningkat dengan kualitas baik.
“Tahun ini ada satu kelompok usaha garam yang mendapatkan bantuan, dan kami berharap ke depan akan lebih banyak petambak garam di Bangkalan ini yang menggunakan geomembran,” katanya.
Selain di Bangkalan, teknologi geomembran juga digunakan oleh sebagian petambak garam di Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
“Yang menjadi kendala bagi petani karena biaya mahal. Tapi hasilnya memang memuaskan, sehingga bisa mempercepat proses produksi dengan hasil yang jauh lebih memuaskan,” katanya.
Dia menjelaskan, jika penggunaan teknologi geomembran ditetapkan, diyakini gerakan stop impor garam yang dicanangkan pemerintah bisa terlaksana dengan baik dengan hasil produksi yang melimpah.
“Secara otomatis kebutuhan garam produksi sebagaimana selama ini menjadi alasan untuk melakukan impor garam juga bisa terpenuhi,” pungkasnya.(*)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
a day ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
a day ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
a day ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
