Kapolda Jatim Minta Respons Cepat Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Redaksi - Wednesday, 05 November 2025 | 08:29 PM


salsabilafm.com – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto meminta respons cepat dan terpadu seluruh elemen dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jatim menjelang puncak musim hujan.
“Apel kesiapan tanggap darurat bencana di Jawa Timur yang juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia ini untuk mengecek kembali kesiapan personel dan peralatan yang kita miliki agar benar-benar siap membantu masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Nanang usai Apel Gelar Pasukan Kesiapan Tanggap Darurat Bencana di Lapangan Mapolda Jatim, Rabu (05/11/2025).
Ia menjelaskan, sekitar 1.400 personel gabungan dikerahkan Polda Jatim dalam kegiatan tersebut. Sementara di jajaran Kepolisian Resor (Polres) dan Kepolisian Resor Kota (Polresta) se-Jawa Timur terdapat sekitar 6.000 personel yang juga siaga di daerah masing-masing.
“Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat,” ujarnya.
Kapolda Jatim berharap koordinasi lintas sektor dapat mempercepat langkah mitigasi dan penanganan bencana.
“Diharapkan penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu demi keselamatan dan ketahanan masyarakat Jawa Timur, karena ini menyangkut pertolongan terhadap jiwa,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolda Jatim juga menyampaikan amanat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menyoroti pentingnya sinergi nasional dalam menghadapi kompleksitas bencana akibat perubahan iklim global.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga 19 Oktober 2025 telah terjadi 2.606 bencana alam di Indonesia yang meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, dan empat erupsi gunung berapi.
Bencana tersebut mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 orang hilang, dan lebih dari 5,2 juta orang mengungsi.
Indonesia kini menempati peringkat ketiga negara dengan potensi bencana tertinggi di dunia berdasarkan World Risk Index 2025.
Kapolda menekankan delapan langkah prioritas bagi personel di lapangan, termasuk deteksi dini daerah rawan bencana, penyampaian imbauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), kesiapan logistik, latihan simulasi tanggap darurat, dan koordinasi lintas sektor.
“Kita diberi amanah untuk melindungi rakyat dari segala bahaya, termasuk bencana. Negara harus selalu hadir memberikan perlindungan dan pertolongan kepada masyarakat,” katanya. (*)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
18 hours ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
18 hours ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
18 hours ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
