Rabu, 24 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Jelang Nataru, TPID Sumenep Pastikan Stok Sembako Aman dan Harga Terkendali

Redaksi - Wednesday, 24 December 2025 | 10:42 AM

Background
Jelang Nataru, TPID Sumenep Pastikan Stok Sembako Aman dan Harga Terkendali
PID cek harga dan stok sembako di Pasar Anom Sumenep (Istimewa/)

salsabilafm.com  – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep turun langsung ke Pasar Anom Baru untuk memastikan ketersediaan stok sembako aman serta harga kebutuhan pokok tetap terkendali.


Pemantauan ke pasar tersebut dipimpin oleh Asisten Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Abdul Madjid, didampingi Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Dadang Dedy Iskandar, serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep Eko Santoso.


Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Sumenep Dadang Dedy Iskandar menjelaskan, pemantauan dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang libur Nataru sekaligus mengecek fluktuasi harga di pasaran. Dalam kegiatan tersebut, BPS turut dilibatkan untuk mengukur dan memantau tingkat inflasi daerah.


“Dari hasil pengecekan kami, stok sembako di pasar aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Nataru. Untuk harga bisa dikatakan relatif stabil. Bahkan ada beberapa komoditas yang harganya justru turun dibandingkan pekan-pekan lalu, misalnya cabai rawit yang mulai stabil,” ujar Dadang, Selasa (23/12/2025). 


Ia berharap kondisi harga sembako yang stabil dapat terus terjaga hingga pergantian tahun sehingga tingkat inflasi daerah tetap terkendali. Pemkab Sumenep terus berkoordinasi dengan BPS guna memantau pergerakan inflasi.


“Kami akan terus melakukan pemantauan stok dan harga sembako di pasaran, khususnya semakin mendekati libur Nataru ini,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala BPS Sumenep Eko Santoso menyatakan dukungannya terhadap langkah TPID yang melibatkan BPS dalam kegiatan pemantauan harga kebutuhan pokok. Menurutnya, koordinasi tersebut penting agar fluktuasi harga di pasaran dapat terpantau secara akurat.


“Kami juga mengimbau masyarakat untuk mengatur pola konsumsinya dan pola belanjanya. Jika saat ini ada komoditas yang harganya turun dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama, masyarakat bisa berbelanja sekarang. Namun jangan sampai melakukan panic buying atau membeli dalam jumlah besar karena khawatir kehabisan stok,” terangnya.


Eko menjelaskan, lonjakan permintaan konsumen menjelang Nataru tanpa diimbangi ketersediaan stok yang memadai berpotensi mendorong kenaikan harga di pasaran.


“Karena itu, mari kita atur pola konsumsi agar tidak terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok,” pesannya. (*)