Bertambah, Korban Meninggal Ponpes Ambruk di Sidoarjo Asal Sampang Jadi 9 Orang
Ach. Mukrim - Wednesday, 15 October 2025 | 12:59 PM


salsabilafm.com – Duka mendalam kembali menyelimuti warga Kabupaten Sampang, Madura. Korban musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, bertambah 1 orang.
Dengan demikian, hingga Rabu (15/10/2025), tercatat sudah 9 santri asal Sampang yang menjadi korban dalam peristiwa memilukan tersebut.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Mohammad Hozin mengatakan, korban terbaru diketahui bernama Ubay Dinhai Azkal Askia, santri berusia 15 tahun asal Dusun Batuporo, Desa Batuporo Timur, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 05.00 WIB dan dimakamkan di pemakaman umum setempat pada pukul 07.50 WIB, setelah dishalatkan oleh ratusan warga yang datang memberikan penghormatan terakhir.
“Tim BPBD Sampang melakukan pengawalan penuh sejak jenazah diberangkatkan dari Sidoarjo hingga proses pemakaman selesai,” kata Hozin kepada salsabilafm.com, Rabu (15/10/2025).
Hozin menjelaskan, proses pemulangan jenazah dilakukan atas koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan Forkopimcam Kedungdung. Pihaknya memastikan seluruh tahapan berjalan dengan aman, tertib, dan penuh penghormatan bagi keluarga korban.
“Kami terus berkoordinasi agar proses pemulangan setiap korban berjalan lancar dan keluarga mendapat pendampingan hingga pemakaman selesai,” ungkapnya.
Sebelumnya, 8 santri asal Sampang telah lebih dulu dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Mereka adalah Ach. Ramzi Fariki dari Torjun, M. Ali Rahbini dari Tambelangan, Abdul Fattah dari Jrengik, Khoirul Mutakin Safim Toja Sari dari Sreseh, Syafiuddin dari Kedungdung, Muhammad Reza Syfai Akbar dari Jrengik, Abdus Somad dari Kedungdung, dan Moh. Tony Afandi dari Pajeruan, Kedungdung.
“Begitu menerima laporan resmi dari BPBD Provinsi Jawa Timur, tim langsung bergerak cepat untuk membantu pemulangan seluruh korban. Kami ingin memastikan keluarga mendapat dukungan penuh dalam masa berduka ini,” jelas Hozin.
Dia menambahkan, dalam operasi kemanusiaan tersebut, unsur SAR yang terlibat terdiri dari BPBD Sampang, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan Forkopimcam Kedungdung. Suasana haru terus menyelimuti setiap pemakaman korban. “Tangis keluarga dan masyarakat mengiringi kepergian para santri dengan doa dan kesedihan yang mendalam,” pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
a day ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
a day ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
a day ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
