Peserta Lomba Tarik Tambang di Sumenep Meninggal Dunia, Diduga Faktor Kelelahan
Redaksi - Wednesday, 24 September 2025 | 06:52 PM


salsabilafm.com – Kegiatan lomba tarik tambang dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan di Desa Batubelah Timur, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, berujung duka. Seorang peserta berinisial M (40), warga Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding, meninggal dunia mendadak saat mengikuti perlombaan pada Selasa malam, (23/9/2025).
Peristiwa terjadi sekitar pukul 21.00 WIB di Lapangan Bawang Emas. Saat itu, korban menempati posisi paling belakang dalam timnya. Setelah sekitar 15 menit pertandingan berlangsung, M tiba-tiba melepas pegangan tali dan terduduk lemas di tanah. Salah satu rekannya yang menyadari kondisi itu langsung menghampiri, namun korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Korban segera dilarikan ke Puskesmas Dasuk untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, M dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazah kemudian dipulangkan ke rumah duka di Dusun Gunung Kembar untuk dimakamkan.
Polres Sumenep yang menerima laporan tersebut langsung turun ke lokasi dan melakukan serangkaian tindakan sesuai prosedur. Hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara, korban meninggal karena faktor kelelahan saat mengikuti lomba.
Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda melalui Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menyampaikan, pihak kepolisian telah menangani peristiwa tersebut dengan pendekatan profesional dan humanis.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya saudara M saat mengikuti lomba tarik tambang. Kepolisian telah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur, termasuk memeriksa sejumlah saksi dan berkoordinasi dengan pihak medis,” ujar Widiarti, Rabu (24/9/2025).
Lebih lanjut, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan keberatan secara tertulis. Jenazah pun langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
“Karena keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah, maka jenazah kami serahkan langsung kepada keluarga untuk dimakamkan,” ujar Widiarti.
Kepolisian memastikan tidak ditemukan unsur tindak pidana dalam kasus ini. Kejadian tersebut dianggap sebagai insiden non kriminal yang murni disebabkan kondisi fisik korban saat mengikuti perlombaan. (*)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
a day ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
a day ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
a day ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
