Marak Pelecehan Seksual, Menkes Terapkan Tes Psikologi bagi Calon Dokter Spesialis
Syabilur Rosyad - Tuesday, 22 April 2025 | 02:32 PM


salsabilafm.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin akan mengadakan tes psikologi bagi calon dokter spesialis sebelum mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Kebijakan itu diambilnya usai maraknya laporan pelecehan seksual oleh dokter spesialis saat praktek seperti yang terjadi di Semarang, Bandung, Jakarta, dan Medan.
“Pertama adalah pada saat rekrutmen dari calon peserta pendidikan dokter spesialis, itu diwajibkan untuk mengikuti tes psikologis,” katanya saat konferensi pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Tes psikologi, lanjutnya, dapat dimaksudkan sebagai langkah mengetahui kondisi kejiwaan dari setiap calon dokter spesialis yang mengikuti PPDS.
“(Calon dokter) bersangkutan untuk bisa melakukan pendidikan ini dan nantinya akan bisa melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Budi mengakui sistem proses rekrutmen bagi calon dokter spesialis sebelumnya masih berlaku kecenderungan politik sehingga transparansi diragukan. Hal itu mengakibatkan Kemenkes salah pilih dari PPDS.
Selain tes psikologi, Menkes Budi juga akan memastikan agar afirmasi bagi para putra-putri daerah untuk menjadi dokter spesialis di tempatnya masing-masing agar distribusi dokter spesialis tidak terjadi masalah yang berlarut-larut.
“Memang kebanyakan yang masuk adalah bukan yang berasal dari tempat-tempat yang akan didistribusi sehingga perlu sekali afirmasi bagi putra-putri daerah untuk mengisi formasi dokter-dokter spesialis yang banyak sekali kosong di kota-kota di luar Jawa,” ungkapnya.
Atas langkah tersebut, Menkes Budi berharap agar perbaikan mutu dalam proses PPDS dapat berjalan baik dengan perbaikan yang serius, sistematis, dan konkrit bagi calon dokter spesialis.
“Hal-hal yang terjadi terus-menerus ini benar-benar sangat memprihatinkan dan kami sangat menyesalkan sekali kejadian-kejadian yang terdampak bukan hanya sebagai peserta didik tapi juga terutama bagi peserta semua untuk itu,” ujarnya.
Terbaru, pemerkosaan dilakukan oleh Dokter Residen PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Priguna Anugerah Pratama terhadap seorang pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat. Modusnya adalah meminta korban untuk mencocokkan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada orang lain. Namun, Dokter Priguna malah membius korban dan memerkosanya. Dokter Priguna kini sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. (Mukrim)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
21 hours ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
21 hours ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
21 hours ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
