Senin, 29 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Dialog Kebangsaan: Syaikhona Khalil Bangkalan, Ulama Besar yang Hidupkan Spirit Kebangsaan

Redaksi - Monday, 29 December 2025 | 10:05 PM

Background
Dialog Kebangsaan: Syaikhona Khalil Bangkalan, Ulama Besar yang Hidupkan Spirit Kebangsaan
dialog kebangsaan yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan (Istimewa/)

salsabilafm.com – Tasyakuran penetapan Syaikhona Khalil Bangkalan sebagai Pahlawan Nasional menjadi momentum penting untuk kembali menelusuri jejak perjuangan dan keteladanan ulama besar yang memiliki peran strategis dalam sejarah bangsa Indonesia.


Melalui dialog kebangsaan yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan dan diikuti perwakilan 40 PC NU se-Jawa Timur, nilai-nilai perjuangan Syaikhona Khalil dihadirkan kembali sebagai inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan berorganisasi.


Syaikhona Khalil dikenal bukan hanya sebagai ulama ahli ilmu agama, tetapi juga pendidik ulama-ulama besar Nusantara yang kelak memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Jejak keilmuan serta sikap kebangsaannya menjadi fondasi kuat bagi lahirnya Nahdlatul Ulama.


Narasumber dialog, K.H. Zulfa Mustofa, menegaskan, pengangkatan Syaikhona Khalil sebagai Pahlawan Nasional bukan sekadar pengakuan simbolik, melainkan pengingat akan peran besar ulama dalam membangun kesadaran kebangsaan.


“Ini bukan sekadar tasyakuran. Ada sesuatu yang harus dibawa pulang, terutama pemahaman tentang sejarah dan nasionalisme Syaikhona Khalil, juga keilmuan beliau,” kata Kiai Zulfa, Senin (29/12/2025). 


Menurutnya, nilai-nilai perjuangan Syaikhona Khalil sangat relevan di tengah tantangan globalisasi yang berpotensi menggerus jati diri dan nasionalisme generasi muda. Sebabnya, penguatan sejarah ulama menjadi bagian penting dalam menjaga arah perjuangan bangsa.


Ketua PCNU Bangkalan K.H. Makki Nasir menambahkan, dialog kebangsaan tersebut bertujuan menanamkan kembali spirit perjuangan Syaikhona Khalil agar tidak berhenti sebagai narasi sejarah, melainkan diwujudkan dalam sikap dan pengabdian nyata.


“Penting bagi NU dalam bernegara untuk terus menumbuhkan patriotisme. Di tengah arus global yang kuat, nilai-nilai kebangsaan harus dirawat dengan mengkaji tokoh-tokoh pendiri bangsa,” kata Kiai Makki. (*)