Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Sampang Rutin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan
Ach. Mukrim - Tuesday, 11 February 2025 | 12:27 AM


salsabilafm.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur terus menggencarkan pemeriksaan kesehatan sapi. Di antarnya dengan sistem jemput bola guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
“Semua petugas kesehatan hewan kami kerahkan, mengingat jumlah sapi yang dilaporkan terpapar PMK di kabupaten ini tergolong banyak,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Pemkab Sampang Suyono, Senin (10/2/1015).
Suyono menjelaskan, jumlah sapi milik warga Sampang yang dilaporkan terserang PMK sebanyak 819 ekor, tersebar di 14 kecamatan. Dari jumlah itu, sebanyak 15 ekor mati, 5 ekor dipotong paksa, dan sebanyak 341 sapi telah dilaporkan sembuh.
“Data jumlah sapi yang terpapar PMK itu mulai Desember 2024 hingga Januari 2025, sesuai hasil rapat koordinasi dengan petugas lapangan pekan ini,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya membentuk tim khusus dan menerjunkan ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan dengan cara mendatangi langsung ke rumah warga pemilik sapi.
Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke semua pasar hewan yang tersebar di 14 kecamatan.
“Penyuluhan tentang upaya mencegah penyebaran penyakit, serta teknik penanganan sementara terus kami lakukan,” katanya.
Selain menerjunkan tim kesehatan hewan yang terdiri atas mantri dan dokter hewan serta penyuluh peternakan, pihaknya juga melibatkan aparat kepolisian dan TNI.
Menurut dia, aparat keamanan dilibatkan dalam penanganan kasus PMK karena memiliki jaringan personel yang luas hingga tingkat desa.
“Kalau polisi kan memiliki bhabinkamtibmas di setiap desa, dan kalau TNI ada babinsa. Jadi semua desa ada petugas dari kedua institusi ini,” kata Suyono.
Dengan cara seperti ini, kata dia, berbagai informasi seputar kasus PMK bisa diakses dengan cepat dan mudah oleh Disperta-KP Pemkab Sampang, serta bisa segera ditindak lanjuti oleh petugas lapangan.
Dari 14 kecamatan, jumlah kasus PMK terbanyak ada di tiga kecamatan. Yakni, Camplong, Sokobanah, dan Tambelangan.
Rinciannya, di Kecamatan Camplong jumlah sapi yang dilaporkan terpapar PMK sebanyak 164 ekor, dua mati, dan 58 sembuh. Di Kecamatan Sokobanah sebanyak 125 ekor, dan sebanyak 67 ekor telah dinyatakan sembuh. “Sedangkan di Kecamatan Tambelangan, sebanyak 118 sapi terpapar PMK, lima ekor mati, dan dua ekor dipotong paksa,” paparnya. (Mukrim)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
18 hours ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
18 hours ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
18 hours ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
