Assirojiyyah Satu-Satunya Pesantren Madura Gelar Pelatihan Santri Tangguh Bencana
ROMI - Thursday, 24 August 2023 | 07:12 PM


salsabilafm.com – Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah, Kajuk, Sampang mengelar kegiatan Santri Tangguh Bencana (SANGGUB) ke IV, Kamis (14/8/2023). Bertujuan untuk meningkatkan upaya kesiapsiagaan bencana di lingkungan pesantren, sebanyak 130 santri antusias mengijukuti pelatihan kebencanaan.
Praktinya, kegiatan tersebut melibatkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Forum Penguruan Resiko Bencana (FPRB), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), dan Palang Merah Indonesia (PMI) Sampang.
Pengasuh PP. Assirojiyyah, KH. Athoulloh mengatakan, Sampang merupakan kabupaten dengan tingkat kerentanan bencana cukup tinggi. Karenanya, kesadaran masyarakat melalui sikap tangguh menghadapi bencana sangat diharapkan muncul di tengah masyarakat termasuk kalangan pesantren.
“Munculnya pesantren tangguh bencana sebagai perwujudan dari kesiapsiagaan pesantren menghadapi kebencanaan yang bisa kapanpun terjadi. Urusan kebencanaan memang urusan kita semua. Namun, kami berharap kalangan santri di pesantren juga turut menjadi garda tangguh bencana,” jelasnya.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang, Moh. Hasan Jailani mengungkapkan, PP. Assirojiyyah merupakan satu-satunya pesantren yang melaksanakan santri tangguh bencana di Madura dan merupakan deklarasi pertama Sanggub yang diakui di seluruh Jawa Timur.
Berkaca dari hal itu, Ia mendorong semua pondok pesantren se- Jawa Timur, khususnya di Madura, untuk membentuk Santri Tangguh Bencana atau Sanggub, mencopy paste dengan apa yang sudah dibuktikan oleh Assirojiyyah.
“Alhamdulillah kita sudah empat kali melakukan sanggup di ponpes ini, setiap tahunya diikuti oleh ratusan lebih santri, jika di jumlah semuanya menjadi sekitar 400 lebih santri sudah faham tentang penanggulangan kebencanaan,” paparnya.
Saat ini, lanjutnya, Assirojiyyah masih terdepan dalam mengusung santri untuk terus antisipasi menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi kebencanaan.
Menurutnya, apa yang dilakukan Assirojiyyah harus didorong terus agar menjadi virus baik kepada pengasuh pondok pesantren supaya santrinya juga tangguh menghadapi perubahan iklim dan terpaan bencana.
“Kami menilai, jika semakin banyak Sanggub berdiri di pesantren di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, maka jejaring sesama santri akan menjadi kekuatan besar untuk mengurangi resiko terjadinya bencana,” pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
20 hours ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
20 hours ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
20 hours ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
