Anjal Asal Surabaya Meninggal saat Berada di Rumah Aman Dinsos Bangkalan
Redaksi - Sunday, 21 December 2025 | 12:22 AM


salsabilafm.com - Seorang anak jalanan (anjal) asal Kota Surabaya ditemukan meninggal dunia saat diamankan di rumah aman Dinsos Bangkalan, Jum'at, (19/12/2025) . Anjal tersebut diduga mengalami sakit sebelum meninggal dunia.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, Wibagio mengatakan, anjal tersebut bernama Karianto (53), asal Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
Menurut dia, awalnya anjal itu diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Bangkalan di persimpangan Junok bersama anaknya. Kedua anjal itu lalu diamankan dan diserahkan ke Dinsos Bangkalan pada Jumat (19/12/2025) malam.
"Setelah kami terima, kami data dan dibawa ke rumah aman," ujarnya pada Minggu (21/12/2025).
Di rumah aman tersebut, Karianto ditempatkan di salah satu kamar dan tidur bersama anaknya. Keduanya lalu istirahat di tempat itu. "Lalu anaknya ini sore baru bangun dan minta makan. Lalu membangunkan bapaknya tapi tidak kunjung bangun," imbuhnya.
Anak Karianto lalu melapor pada petugas di rumah aman. Petugas lalu menghubungi Dinsos dan segera membawa Karianto ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan untuk diperiksa.
"Setelah dicek dan dinyatakan sudah meninggal, lalu dibawa ke forensik untuk divisum," ungkapnya.
Pihak Dinsos lalu meminta keterangan dari anak Karianto dan disebutkan bahwa Karianto tidak memiliki riwayat penyakit. Bahkan, sebelum diamankan petugas, Karianto tak mengeluh sakit apa pun pada anaknya itu. "Tidak ada info sakit atau mengeluh sakit, termasuk juga tidak ada info dari anaknya yang kebetulan tidurnya bareng," jelasnya.
Dokter Forensik RSUD Syamrabu, dr Edy Suharto mengatakan, dari hasil visum tak ditemukan adanya bekas penganiayaan di tubuh korban. Diduga, korban meninggal akibat sakit.
"Kami tidak mendapatkan tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga meninggal akibat sakit, tapi kami tidak bisa pastikan apa penyebabnya karena itu perlu pemeriksaan lebih lanjut. Kemungkinan bisa serangan jantung atau hipertensi. Tapi intinya semua karena proses yang wajar, karena sakit," bebernya. (*)
Next News

Cerita Bustomi: Gencar Internasionalisasi Budaya Madura, Karyanya Diterjemahkan 7 Bahasa Asing
13 hours ago

Ikut Tanam Pohon, Penyandang Disabilitas Sampang: Kami Bukan Beban bagi Alam
13 hours ago

Pemkab Siapkan Rp55 Juta untuk Rangkaian Kegiatan Harjad Sampang ke-402
13 hours ago

Libur Nataru 2025, Polres Sampang Siagakan Ratusan Personel dan 4 Pos Pengamanan
13 hours ago

Jelang Libur Nataru, Arus Kendaraan di GT Warugunung Meningkat
14 hours ago

Kebakaran Hanguskan Toko Jamu dan Plastik di Pamekasan
14 hours ago

Tak Hanya Sediakan Ruang Siar, Radio Salsabila FM Ikut Hijaukan Pesisir Pulau Mandangin
2 days ago

Jaga Keseimbangan Ekologis, FPRB Sampang Bersama SKK Migas-HCML Tanam Pohon Bidara di Pulau Mandangin
2 days ago

Rumah Warga di Sumenep Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp50 Juta
2 days ago

Damkar Sumenep Evakuasi 2 Biawak yang Masuk ke Rumah Warga
2 days ago


