Jaga Keseimbangan Ekologis, FPRB Sampang Bersama SKK Migas-HCML Tanam Pohon Bidara di Pulau Mandangin
Ach. Mukrim - Saturday, 20 December 2025 | 05:42 AM


salsabilafm.com - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang bekerjasama dengan SKK Migas-Husky CNOOC Madura Limited (HCML) menggelar aksi penanaman pohon bidara di Desa Pulau Mandangin, Sabtu (20/12/2025). Langkah ini merupakan upaya nyata dalam menjaga keseimbangan alam sekaligus mitigasi bencana di wilayah pesisir.
Ketua FPRB Sampang, Hasan Jailani, mengatakan, aksi lingkungan ini merupakan bagian dari gerakan berkelanjutan yang menyasar empat kecamatan rawan bencana di Sampang, yakni Jrengik, Tambelangan, Karangpenang, dan Kecamatan Sampang, termasuk desa Pulau Mandangin.
"Kolaborasi ini tercatat telah menanam dan merawat lebih dari 11.000 pohon di berbagai titik. Selama 5-6 tahun terakhir kita rutin melaksanakan kegiatan menanam pohon," katanya.
Menurut dia, penanaman pohon bidara merupakan bentuk kampanye pelestarian dengan konsep pentahelix, yakni melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media. Penanaman ini adalah bentuk ikhtiar untuk mencegah bencana melalui aksi nyata peduli lingkungan
"Apa yang terjadi di Sumatera baru-baru ini menjadi teguran keras bagi kita untuk lebih menjaga alam," ujar pria yang akrab disapa Mamak tersebut.
Mamak menjelaskan, khusus di Pulau Mandangin, tim menanam 150 pohon bidara. Pemilihan jenis pohon ini bukan tanpa alasan, Mandangin dikenal memiliki kecocokan tanah dengan tanaman bidara yang menjadi ikon pulau tersebut.
"Kami menanam 150 pohon sebagai tahap awal untuk menguji komitmen perawatan. Jika pohon-pohon ini terawat dan hidup, kami tidak ragu untuk mengajukan jumlah yang lebih besar," jelasnya.
Dia mengungkapkan, di samping aksi penghijauan, kunjungan ini juga memotret berbagai permasalahan klasik yang masih menghimpit masyarakat Pulau Mandangin. Mulai dari kondisi air bersih yang masih terasa payau, masalah sampah yang menumpuk di pesisir, hingga ketersediaan listrik yang masih bergantung pada mesin diesel secara bergantian.
Selain itu, ekosistem laut Mandangin juga terancam akibat pengerukan pasir yang berlebihan. "Bencana seringkali disebabkan oleh tangan manusia sendiri. Melalui penanaman ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif agar warga Mandangin menjaga apa yang tersisa dan memperbaiki yang rusak," ucapnya.
Sementara, Manager Regional Office and Relations HCML Hamim Tohari menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK Migas-HCML 2025.
“Total ada 13 ribu pohon yang kami tanam di Pulau Madura. Rinciannya, 11 ribu pohon berada di Kabupaten Sampang dan dua ribu pohon di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Di Kabupaten Sampang, lanjut Hamim, penanaman pohon tersebar di 18 titik yang berada di beberapa kecamatan, mulai dari wilayah hulu hingga hilir, sesuai usulan FPRB.
"Lokasinya tidak hanya di Pulau Mandangin, tetapi juga di beberapa kecamatan seperti Karang Penang, Banyuates, Jrengik, dan wilayah lainnya,” jelasnya.
Hamim menambahkan, penentuan Pulau Mandangin sebagai lokasi utama penanaman merupakan hasil pembahasan bersama Pemerintah Kabupaten Sampang. Dari berbagai usulan jenis tanaman, pohon bidara akhirnya disepakati sebagai pilihan utama.
“Bidara yang tumbuh di Pulau Mandangin kualitasnya sangat baik. Ukurannya lebih besar dan rasanya lebih manis dibandingkan bidara di daratan,” tuturnya.
Selain untuk penghijauan dan penguatan tanah, Hamim menegaskan, penanaman bidara juga diarahkan agar memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat setempat. Hamim berharap masyarakat Pulau Mandangin bersama para aktivis lingkungan dapat merawat tanaman tersebut dengan baik agar program ini berjalan berkelanjutan.
“Menanam itu mudah, yang sulit adalah merawatnya. Kalau perawatannya baik, tidak menutup kemungkinan program ini akan kami kembangkan lebih luas lagi,” pesannya.
Sementara, Bupati Sampang Slamet Junaidi melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Sampang Sudarmanta menyambut baik penanaman pohon bidara di Pulau Mandangin.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan keinginan Pemkab Sampang untuk memperkuat ketahanan lingkungan pulau sekaligus meningkatkan kualitas ekosistem. Pemkab Sampang mendorong semua pihak, termasuk HCML dan FPRB, untuk terus melakukan upaya penghijauan sejak dini.
“Penanaman pohon bidara ini sangat tepat. Selain untuk penghijauan, juga menjaga tanah Pulau Mandangin agar lebih kuat dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Rumah Warga di Sumenep Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp50 Juta
7 hours ago

Damkar Sumenep Evakuasi 2 Biawak yang Masuk ke Rumah Warga
7 hours ago

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
2 days ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
2 days ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
2 days ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
3 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
3 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
3 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
3 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
11 days ago


