Puluhan Raja Nusantara Berkumpul di Sampang, Desak Pangeran Trunojoyo Jadi Pahlawan Nasional
Ach. Mukrim - Monday, 22 December 2025 | 09:56 AM


salsabilafm.com - Puluhan Raja, Sultan, Datu Penglingsir dan pemangku adat dari berbagai penjuru tanah air yang tergabung dalam Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) berkumpul di Kabupaten Sampang, Senin (22/12/2025). Mereka berkumpul membawa misi mendesak pemerintah pusat segera menetapkan Pangeran Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) MATRA, Raja Gowa, Sultan Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukkajannangang, mengatakan, momentum Hari Jadi Kabupaten Sampang ke-402 dan Festival Adat Budaya Nusantara (FABN) ke-6 ini harus menjadi titik balik bagi pelurusan sejarah perjuangan rakyat Madura.
"Kami sebagai keluarga besar dan perwakilan raja-raja Nusantara merasa bangga dan terharu. Kami menyatakan dukungan penuh untuk membantu pihak keluarga maupun pemerintah daerah dalam mengusulkan Pangeran Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional," katanya.
Menurutnya, salah satu poin krusial yang ditegaskan dalam pertemuan tersebut adalah perlunya meluruskan stigma negatif terhadap Pangeran Trunojoyo. Selama ini, narasi sejarah peninggalan kolonial seringkali melabeli Pangeran Tronoyo sebagai "pemberontak". Untuk itu, pihaknya meminta para sejarawan dan budayawan, khususnya di Kabupaten Sampang, untuk aktif menjelaskan peran asli Trunojoyo.
"Isu tentang Pangeran Trunojoyo sebagai pemberontak adalah sejarah yang perlu diluruskan. Dia adalah pejuang yang gigih melawan penindasan VOC, setara dengan perjuangan pahlawan besar lainnya," tegasnya.
Raja Gowa itu juga mengungkapkan fakta historis mengenai hubungan erat antara Kerajaan Gowa (Sulawesi Selatan) dengan Pangeran Trunojoyo. Menurutnya, hubungan antara Kerajaan Gowa dan Trunojoyo bukanlah sekadar aliansi politik masa lalu, melainkan ikatan kekeluargaan.
"Kami selaku keturunan Raja Gowa menegaskan bahwa hubungan antara Trunojoyo dan Kerajaan Gowa adalah satu garis keturunan. Sejarah mencatat salah satu menantu dari cucu Pangeran Trunojoyo menikah dengan putra Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, dirinya memiliki garis keturunan dari Karaeng Galesong (putra Sultan Hasanuddin) yang dalam catatan sejarah dikenal bahu-membahu bersama Pangeran Trunojoyo dalam peperangan melawan VOC di Jawa dan Madura pada abad ke-17.
"Semangat perjuangan ini mengalir dalam darah kami, dan Trunojoyo sangat layak mendapatkan pengakuan nasional karena keberaniannya melawan penjajah," tambahnya.
Dia berharap, Kabupaten Sampang di usia ke-402 ini semakin maju dengan tetap berpijak pada pelestarian adat istiadat. Kehadiran puluhan raja nusantara ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik budaya dan pariwisata sejarah di Madura.
"Kami harap Pemerintah Kabupaten Sampang dapat bergerak cepat melengkapi persyaratan administrasi dan kajian akademik untuk diajukan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia agar gelar Pahlawan Nasional bagi Pangeran Trunojoyo dapat segera terealisasi," harapanya.
Sementara itu, Bupati Sampang, Slamet Junaidi, menyambut haru dukungan tersebut. Ia mengatakan, kehadiran para Raja Nusantara menjadikan Sampang sebagai titik temu sejarah dan masa depan bangsa.
"Selama ini, upaya pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Pangeran Trunojoyo belum menemukan titik terang. Namun, dengan hadirnya Yang Mulia para Raja hari ini, kami mendapatkan suntikan moril yang luar biasa. Ini adalah soal harga diri kolektif," ucapnya.
Dia mengungkapkan, perlawanan Trunojoyo terhadap VOC harus dipandang dalam bingkai besar perjuangan nasional. VOC adalah musuh bersama Nusantara pada masa itu, sehingga setiap tokoh yang mengangkat senjata melawan mereka layak mendapatkan penghormatan tertinggi.
"Jika leluhur kami diakui sebagai Pahlawan Nasional, akan tumbuh mentalitas baru bagi masyarakat Sampang untuk bangkit dan membangun Indonesia dengan penuh tanggung jawab. Kami akan berjuang semaksimal mungkin ke tingkat pusat agar aspirasi ini terwujud," pungkas Slamet Junaidi. (Mukrim)
Next News

Kejari Geledah Rumah Mantan Wabup Sampang terkait Dugaan Korupsi DAK dan DAU 2024
7 hours ago

Insentif Guru PAUD di Sampang Bakal Berkurang, Ini Sebabnya
7 hours ago

Hadiri Salsa Talkshow, Selviana Slamet Junaidi: Ibu Madrasah Pertama bagi Anak
7 hours ago

Festival Adat Budaya Nusantara VI, Bupati-Wakil Bupati Sampang Dianugerahi Gelar Tumenggung dan Panji
7 hours ago

Banjir Rendam Pamekasan, 3 Desa dan 600 Jiwa Terdampak
9 hours ago

Rumah Makan di Pesisir Bangkalan Roboh Diterjang Angin Kencang Disertai Hujan
10 hours ago

Akibat Hujan dan Angin Kencang, Tiang PJU di Jembatan Suramadu Ambruk
10 hours ago

Kiai Said Aqil Siroj: Hasil Musyawarah Kubro Lirboyo Wajib Ditindaklanjuti demi Keutuhan NU
in 2 hours

Pria Pensiunan TNI Ditemukan Tewas di Kamar Kos Pamekasan
4 hours ago

Cerita Bustomi: Gencar Internasionalisasi Budaya Madura, Karyanya Diterjemahkan 7 Bahasa Asing
a day ago




