Aksi Tuntut Kejaksaan Negeri Sampang Diwarnai Kericuhan, Ini Sebabnya !

0
Detik-detik kericuhan !

Sejumlah aktivis anti korupsi yang tergabung dari Jatim Corruption Watch (JCW), Madura Development Watch (WDW), dan Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) menuntut Kejaksaan Negeri Sampang menyelasaikan Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Dana Desa Sokobanah.

Kasus tersebut sudah menjadi pekerjaan rumah (PR) Kejaksaan Negeri Sampang sejak dua tahun silam, tepatnya pada tanggal 15 Maret 2019. Namun, hingga kini belum ada juga kejelasan hukum atas kasus tersebut.

“Diduga kuat ada rekayasa, sehingga kasus ini terhenti dan tidak ada kejelasan, kasus ini sudah berjalan dua tahun dan terhenti di tahap penyidikan tanpa ada kejelasan hukum,” ungkap Bushiri Korlap Aksi, Rabu (24/3/2021).

Berniat menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kasus tersebut, massa aksi sempat terlibat dorong mendorong dengan aparatur keamanan hingga merangsek masuk ke depan pintu masuk kantor Kejaksaan Negeri Sampang.

Beruntung, kericuhan yang terjadi akibat Kajari enggan menemui langsung peserta aksi dengan alasan pandemi Covid-19 ini tidak berlangsung lama. Meski kecewa, massa aksi akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Kantor Kejaksaan.

Pasca aksi, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Sampang Ahmad Wahyudi menjelaskan bahwa Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Imang Job Marsudi bukan enggan menemui peserta aksi secara langsung.

Menurutnya, Karena khawatir pandemi Covid-19, Kajari Sampang telah meminta perwakilan peserta aksi ke rungannya untuk menyampaikan tuntutan dan membecirakannya. Namun tidak mau dan terus menuntut Kajari keluar.

“Karena peserta aksi tidak mau ada perwakilan, bukan karena pak Kajari tidak mau, tidak, tapi karena kita posisi masih pandemi nanti bagaimana, ayo kita sama-sama menjaga. Tidak ada niat untuk menutupi apa-apa,” jelasnya.

Sedangkan terkait kasus Dana Desa Sokobanah, pihaknya mengaku masih akan kembali mempelajarinya terlebih dahulu, tidak dapat serta merta memberikan keputusan untuk membuka atau melanjutkan kasus tersebut. (Romi)

Kecam Kekerasan Oknum Pengawal Men-KKP, Aliansi Jurnalis Sampang lakukan Aksi Solidaritas

0

Rekan- rekan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Sampang (AJS) menggelar aksi Solidaritas di Monumen Trunojoyo Sampang, Senin (22/03/2021).

Aksi ini sebagai bentuk perhatian terhadap Andi Nurkholis wartawan Jtv yang mendapat halangan dan kekerasan saat liputan, oleh pengawal Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI saat berkunjung ke tambak udang Vaneme Milenial di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, kabupaten Situbondo.

Aksi ini diwujudkan dalam bentuk membagikan bunga, masker kepada pengendara yang melintas di depan Monumen dan juga kertas poster berisikan :

  1. Mengecam keras tindakan oknum pengawal KKP karena merupakan bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap profesi jurnalis yang tengah melakukan tugasnya.
  2. Mengutuk keras aksi arogan pengawal KKP dalam peristiwa tersebut karena bertentangan dengan UU Pers No 40 tahun 1999.
  3. Mendukung penuh langka IJTI Tapal Kuda yang melakukan upaya hukum atas peristiwa ini.
  4. Meminta semua pihak (Aparat Kepolisian, pemerintah dan masyarakat secara umum) untuk tidak melakukan kekerasan atau menghalang-halangi terhadap kerja insan pers.

Koordinator Aksi (Korlap) Fathurrahman sangat menyayangkan sikap arogansi oknum pengawal menteri KKP RI. Padahal wartawan atau jurnalis yang melakukan peliputan telah mentaati aturan protokol kesehatan Covid-19.

“Apa yang meninmpa saudara kita di Situbondo adalah kejadian tidak bermoral atau berpendidikan, ” katanya.

Pihaknya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, utamanya ketika melakukan peliputan di lapangan. (Abaz)

Tunggu Perbup, Dishub Sampang Akan Naikkan Tarif Parkir Berlangganan

0

Untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur berencana menaikkan tarif parkir berlangganan.

Namun, rencana itu belum bisa direalisasikan, karena hingga saat ini penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) mengenai parkir berlangganan masih belum juga rampung.

Kabid Hubungan Darat Dishub Sampang Agus Alfian mengatakan, awalnya rencana itu akan diterapkan pada bulan Maret ini, hanya saja masih terkendala Perbup yang masih belum rampung.

“Rencana kenaikan tarif tersebut memiliki landasan hukum. Yakni, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Retribusi Kendaraan Umum. Namun, perda itu perlu perbup sebagai turunan yang menjelaskan secara detail ” Kamis (18/3/2021).

Saat ini draf perbup masih diajukan ke Bagian Hukum Sekretaris Kabupaten Sampang. Jika perbup itu rampung, kebijakan baru mengenai tarif parkir berlangganan bisa direalisasikan.

Agus menjelaskan, tarif parkir berlangganan disesuaikan dengan jenis kendaraan. Kendaraan roda dua dan tiga yang sebelumnya ditarik biaya Rp. 25 ribu, naik menjadi Rp. 30 ribu.

“Sementara roda empat atau lebih diwajibkan membayar Rp. 40 ribu yang sebelumnya hanya Rp 35 ribu, naik 5 ribu,” ujarnya

Agus Alfian menyampaikan, pihaknya masih belum bisa memastikan kapan kenaikan tarif parkir berlangganan diberlakukan. Karena saat ini masih proses penyelesaian perbup.

Ia menambahkan, di setiap lokasi parkir berlangganan, ada petugas berseragam khusus. Masyakarat yang mengenakan kendaraan dengan plat nomor Sampang tidak perlu membayar uang parkir karena sudah berlangganan. (Mukrim)

PU Bina Marga Provinsi Jatim Wilayah Sampang, Pastikan Dua Proyek Jalan Tuntas Tahun Ini

0

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembantu PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, wilayah Sampang, Madura, mendapat tanggung jawab kegiatan rekonstruksi pelebaran jalan Provinsi, Sampang – Ketapang dan Sampang – Omben.

“Iya ada dua, ini ada dana DAK masuk Jalan Provinsi Rekonstruksi dan Pelebaran, ada dua paket, Sampang – Omben sendiri dan Sampang – Ketapang sendiri, namun perlu diketahui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) itu, ada di Surabaya bagian pembangunan, jadi saya bukan selaku PPK di bidang itu, hanya penanggung jawab ruas Jalan Provinsi saja,” jelas Kepala UPT Pembantu PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, wilayah Sampang, Mohammad Haris, Kamis (18/03/2021).

Berdasarkan data dari Laman Penyediaan Secara Elektronik (LPSE), Pelebaran Jalan Link. 228 Bts. Kota. Sampang – Ketapang dengan pagu annggaran Rp. 27.499.999.560 yang dimenangkan oleh PT. Trisna Karya, sedangkan Pelebaran Jalan Link. 229 Bts. Kota. Sampang – Omben dengan pagu anggaran Rp. 11.000.036.040 dimenangkan oleh PT. Rukun Jaya Madura Group.

Menurut Haris, yang terkena proyek ini tidak sepanjang ruas Jalan, hanya terbatas dari sepanjang efektif di beberapa kilometer.

“Jadi tidak sepanjang ruas jalan akan terkena paket, lokasinya dari kota sampang sampai kira kira DKM 10, dan di Omben sampai dipertigaan insyaalloh tahun ini tuntas, kalau Sampang- Ketapang masih ada dari kilometer 23 sampai Ketapang yang belum, insyalloh itu ada Dana PEN, mungkin bulan depan,” lanjutnya.

Kemudian untuk diluar kedua paket tersebut, PU Bina Marga juga rutin melakukan pemeliharaan sepanjang tahun anggaran dengan skala prioritas.

“Jadi yang kena paket sudah paket lelang, sudah tidak boleh rutin, takut nanti overlap dengan dana kena paket,” imbuhnya.

Untuk yang masuk lokasi paket hanya dilakukan normalisasi yang sifatnya sementara, karena nantinya akan masuk pengerjaan paket proyek.

“Seperti di daerah Kilometer 7, 8, 9 ini, memang kena lokasi paket, jadi sifatnya menormalisasi saja, karena akan ditangani paket,” pungkasnya. (Abaz)

Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus DPC FKDT Kabupaten Sampang

0

Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC-FDKT) Kabupaten Sampang masa khidmah 2021-2026 selesai dilaksanakan, Kamis (18/3/2021).

Bertempat di aula Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (Nata) Sampang, proses pelantikan dan pengukuhan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Wilayah FKDT Provinsi Jawa Timur KH. Satuhan Akbar.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten I Bupati Sampang Harunur Rosyid, Kepala Kantor Kemenag (Kemenag) Sampang H. Pardi, Rektor  Institut Agama Islam Nazhatut Thullab KH. Toyyib Madani dan sejumlah undangan terhormat lainnya.

Ketua DPC FKDT Kabupaten Sampang terpilih KH. Suja’i menyampaikan puji syukur kepada Allah Swt atas terselenggaranya pelantikan dan pengukuhan pengurus DPC FKDT Kabupaten Sampang masa khidmah 2021-2026.

Pertama ia berharap, kehadiran dan dukungan semua pihak dapat menjadi motivasi untuk semua pengurus yang telah dilantik agar bisa semangat dan berinovasi dalam melaksanakan tugas.

“Semoga Madrasah Diniyah kedepannya bisa tertata lebih rapi, disiplin dan teratur lagi,” ungkapnya setelah resmi dilantik.

Kemudian, ia mengatakan bahwa setelah kegiatan ini selesai akan langsung mengadakan rapat kerja untuk mendiskusikan segala hal yang perlu dikritisi, diusulkan, dan perlu diperbaiki lagi.

“Mari bangun Diniyah di Kabupaten Sampang ini dengan saling asah, asuh, dan memadukan pikiran. Baik bersama pengurus FKDT Kabupaten ataupun pengurus FKDT Kecamatan yang telah ditarik ke Kabupaten,” ajaknya.

Terakhir, dia bertekad mengembangkan potensi FKDT Kabupaten Sampang hingga ke bidang ekonomi, tidak hanya sebatas pengembangan dalam administrasi Diniyah semata.

Kepala Kemenag Sampang, H. Pardi menyampaikan selamat atas dilantiknya semua pengurus DPC FKDT Kabupaten Sampang dengan ucapan selamat mengabdi dan berbakti dalam melaksanakan tugas yang telah diamanatkan.

“Semoga melalaui Madin ini menjadikan wasilah bagi kita semua untuk mendapatkan ridha dari Allah Swt,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Sampang H, Slamet Junaidi melalui Asistennya, Harunur Rosyid juga turut mengucapkan selamat kepada segenap Pengurus DPC FKDT Kabupaten Sampang yang telah dilantik.

“Semoga bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, terutama dalam berkontribusi menjaga eksistensi dan memajukan perkembangan pendidikan Diniyah mulai dari jenjang awamil, wustha hingga aula di Sampang,” tuturnya. (Romi)

Diskopindag Sampang Menilai 1202 IKM Genteng Karang Penang Kurang Berinovasi

0

Kabupaten Sampang memiliki 1.202 industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di usaha kerajinan genteng. Namun, ribuan pelaku IKM tersebut selama ini dinilai kurang berinovasi.

Hal itu dapat dibuktikan dengan menghasilkan satu produk saja. Seharusnya kerajinan genteng bisa dikembangkan ke bentuk yang lain agar lebih bernilai ekonomis.

Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Diskopindag Sampang Irawan mengatakan, 1.202 pelaku usaha kerajinan genteng di Kecamatan Karang Penang tersebar di Desa Blu’uran, Tlambah, Karang Penang Oloh, dan Gunung Kesan.

Akan tetapi, menurutnya selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Karena itu, institusinya akan mendorong IKM agar mengembangkan usahanya.

“Kualitas tanah liat di Karang Penang terbaik se-Indonesia. Jika tidak dikelola dengan baik, tidak akan meningkatkan pendapatan IKM,” Kamis (18/3/2021).

Rencana pengembangan usaha pembuatan suvenir dari tanah liat mengemuka sejak 2020. Akan tetapi, belum bisa diwujudkan karena pandemi Covid-19.

“Untuk Tahun ini dianggarkan kembali, sayang jika bahan baku tanah liat dijadikan genteng saja, padahal bisa dibuat benda yang memiliki nilai jual lebih tinggi,” ucap Irawan.

Jika dibuat genteng, sambung Irawan, satu kotak tanah liat hanya bisa dijadikan satu genteng saja. Sedangkan kalau dibuat suvenir, satu kotak tanah liat bisa menghasilkan 10 sampai 15 produk.

“Harga genteng hanya Rp 5 ribu sampai Rp 7 ribu. Kalau suvenir jumlahnya kan bisa lebih. Jika ada wisatawan ke Sampang, bisa membeli suvenir berbahan tanah liat asal Karang Penang yang terbaik se-Indonesia,” pungkasnya. (Mukrim)

Meninggal Karena Stroke, Jenazah PMI Asal Jrengik Dipulangkan Dari Malaysia

0

Meninggal dunia di Malaysia karena sakit, jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Aruman (52) warga Dusun Bendungan , Desa Jungkarang , Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang dipulangkan ke kampung halamannya, Rabu (17/3/2021).

Plt Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMTSP Naker) Sampang, Agus Sumarso mengungkapkan bahwa penyebab meninggalnya Aruman karena penyakit stroke yang diderita.

Menurutnya, almarhum sempat mengalami sesak nafas dan tidak sadarkan diri, kemudian dilarikan ke salah satu klinik di Malaysia, sebelum pada akhirnya meninggal dunia.

“Almarhum meninggal dunia karena darah tinggi dan sroke yang ia derita,” jelasnya Agus Sumarso.

Sedangkan untuk proses pemulangan jenazah, DPMTSP Naker Sampang bekerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Serang dan BP2MI Pamekasan.

“Biaya kepulangan jenasah almarhum Aruman ditanggung oleh pemerintah Indonesia,” tutupnya. (Romi)

DKR Sampang Minta Pemerintah Daerah Permudah Pengurusan Jamkesda

0

Selama mengawal masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Sampang banyak mendapati layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masyarakat dinonaktifkan.

Ketua DKR Sampang Mahfud mengungkapkan bahwa imbas pandemi Covid-19 sangat dirasakan DKR, karena mayoritas yang dikawal pihaknya adalah masyarakat berekonomi menengah ke bawah.

“Sehingga untuk berobat saja sulit, apalagi BPJS dinonaktifkan di masa pandemi, ketika dinonaktifkan 150 ribu BPJS itu di masa pandemi. Ini sangat kurang etis bagi saya ketua DKR Sampang. Seharusnya ada penambahan,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan terkait penonaktifan ini. Alhasil, ketika ada pasien BPJS yang non aktif bisa menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Namun menurutnya, untuk dapat menggunakan Jamkesda sangatlah sulit, karena ada beberapa pintu yang harus dilalui termasuk harus ada rekomendasi dari Sekretaris Daerah kabupaten Sampang.

“Sehingga bagi masyarakat awam itu sulit, teman-teman DKR saja kadang kesulitan untuk mendapatkan tanda tangan Pak Sekda ini,” keluhnya.

Terkait hal itu, DKR Sampang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk mempermudah proses pembuatan Jamkesda bagi masyarakat yang BPJS dinonaktifkan.

“Kami meminta kepada Pemkab Sampang, monggo diperjuangkan dan diaktifkan 150 ribu BPJS yang dinonaktifkan. Dan kami juga meminta Dinas Kesehatan untuk sosialisasi terkait adanya Jampersal dan Jamkesda,” pungkasnya. (Romi)

Sebagai Acuan Pelaksanaan Program, Dinkes KB Akan Lakukan Pendataan Keluarga Awal April 2021

0

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan melakukan Pendataan Keluarga (PK) yang digelar secara nasional melalui Dinas Kesehatan Keluarga Berencana (DINKES KB) Sampang pada 2021, untuk menghasilkan potret kependudukan Indonesia.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DALDUK dan KB) Dinkes KB Sampang, Hanian Maria Farouq, menyampaikan bahwa pendataan akan dilaksanakan selama dua bulan penuh mulai dari 01 April hingga 31 Mei 2021, yang akan dilakukan oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana
(PLKB).

“Pelaksanaanya 2 bulan, hal-hal yang telah kami lakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan pendataan keluarga itu, kami sekarang ini masih dalam proses pelatihan kader pendata, yang akan membantu kami melakukan pendataan sampai ke tingkat desa,” paparnya.

“PLKB itu non-PNS, mereka hanya di honor 750 ribu oleh kami,” katanya.

Pendataan Keluarga ini, dilakukan lima tahun sekali, sebelumnya dilakukan pada tahun 2015, maka sebenarnya pada tahun 2020 pendataan selanjutnya, namun karena pandemi, maka dilakukan pada tahun ini.

“Seperti biasa lima tahunan itu, House to House (Rumah ke Rumah),” lanjutnya.

Kemudian disampaikan bahwa hasil pendataan keluarga ini akan menjadi acuan untuk melanjutkan program kedepannya.

“Seperti jumlah KK Keluarga Prasejahtera, jumlah Rumah Sehat berapa, jumlah Akseptor KB Aktif yang sudah ikut KB secara terus menerus setiap tahun, berapa, jadi sangat penting data dasar itu bagi kami,” imbuhnya.

Selain melanjutkan program rutin yang telah ada, Dinkes KB memiliki konsern program yang baru di tahun 2021ini, yaitu berkaitan dengan Stunting dengan bekerjasama dengan instansi terkait.

“Karena pengentasan Stunting itu, tidak hanya cukup kami yang bisa melaksanakan, karena itu nanti melibatkan pertanian, melibatkan koperasi, perikanan dan sebagainya, jadi beberapa lintas sektor harus ikut bersatu padu untuk mengentas Stanting di Sampang,” lanjutnya.

Disebutkan pula, untuk mengentaskan Stanting ini, pihaknya lebih menekankan pada Mindset (Pola Pikir), dan juga yang menjadi prioritas sasaran adalah usia remaja, atau yang dikenal Insan Genre (Generasi Berencana).

“Dari jauh-jauh remaja dalam hal merencanakan pernikahan, berapa usia menikah yang ideal, kalau di KB, perempuan 21 tahun dan laki laki 25 tahun, secara lahir batin dan reproduksi mereka juga telah siap, tinggal mengatur jarak kehamilan, yang dikenal dengan istilah 4 T, dengan moto Dua Anak Lebih Sehat,” ujarnya.

Pihaknya berharap kepada PLKB di Desa agar terus mensosialisasikan tentang pentingnya pernikahan yang ideal dan ketika mempunyai anak juga bisa mengikuti program KB atau menjadi Akseptor KB.

“Kita punya target Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR) itu, 2,0 sementara di Sampang masih mendekati 3 jika dirata rata,” pungkasnya. (Abaz)

Keterbatasan Masyarakat Imbas Pandemi Covid-19, Ini Yang Perlu Dilakukan Pihak Kesehatan

0

Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, Radio Salsabila bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ketapang menggelar Talk Show interaktif seputar kesehatan.

Dalam talk show kedua kalinya yang digelar, Selasa (16/3/2021) malam, Plt Direktur RSUD Ketapang Dr Juan Setiadi Zenniko, Sp.An ditemani oleh Ketua LKNU Sampang Moh Hasan Jailani, dan Mahfud Ketua Dewan Kesehatan Rakyat Sampang.

Sebagai Narasumber, ketiganya membahas seputar Keterbatasan Masyarakat Imbas Pandemi Covid-19, notabene masyarakat merupakan pihak yang sangat merasakan dampak negatif dari virus Corona.

Plt Direktur RSUD Ketapang Dr Juan Setiadi Zenniko, Sp.An mengatakan, tidak dapat ditampik bahwa Covid-19 memukul segala segmen, terutama dari sektor perekonomian yang berimbas kepada kesehatan.

“Pada intinya adalah pembahasan malam ini yang kita ingin itu, bagian-bagian apa saja yang bisa kita kerjakan, mulai dari PHBS sampai vaksin itu harus kita lakukan. Demi menyegerakan badai pandemi berlalu,” katanya.

Dalam keadaan seperti ini, lanjutnya, Pemerintah sudah banyak melakukan stimulus yang secara langsung maupun tidak langsung dirasakan masyarakat. Bagaimana pihak kesehatan melalui bidangnya bisa meringankan masyarakat.

“Kalau kami Rumah Sakit Ketapang sudah membuat bakti sosial. Contohnya, kami telah mengadakan pengobatan Katarak gratis, banyak pasien-pasien tua yang BPJS terputus dengan baksos ini terbantu,” jelasnya.

“Serta mungkin dari teman-teman LKNU dan DKR melakukan gerakan persuasif, sehingga masyarakat bisa bangkit dari keterbatasan dan keterpurukan Covid-19. Intinya itu,” pungkasnya. (Romi)