
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Jaring Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Korda Sampang dan Madura Development Watch (MDW) melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Sampang, Rabu (29/6/2022) pagi kemarin.
Bersama perwakilan petani, Jaka Jatim dan MDW menuntut kepolisian untuk segera mengusut tuntas persoalan mafia pupuk. Selain berorasi, tuntutan itu juga disampaikan melalui berbagai poster bertuliskan kekecewaan.
“Selamatkan petani, usut tuntas mafia pupuk. Polres Sampang mandul. Polres Sampang tunduk pada mafia. Mafia merajalela, petani sengsara. Usut tuntas mafia pupuk,” tulis peserta aksi pada poster dengan berbagai ukuran.
Korlap Aksi, Buradi membeberkan bahwa pada tahun 2021-2022, kelangkaan pupuk di Kabupaten Sampang menjadi persolan serius. Banyaknya keluhan petani serta sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dari Pemerintah menjadi rumusan masalah yang hingga kini belum terselesaikan.
“Berdasarkan kajian yang kami lakukan, alokasi pupuk di Kabupaten Sampang pada tahun 2021 sebanyak 35.800 ton, sedangkan pada tahun 2022 mendapat alokasi pupuk urea sebanyak 30.258 ton,” paparnya.
Akar permasalah pupuk di Kabupaten Sampang dinilai tidak terlepas dari peran oknum yang tidak bertanggung jawab (mafia pupuk), kios tidak menyalurkan, keterlambatan distribusi dari pabrik atau distributor, kurangnya pengamanan dan monitoring dari Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida.
“Tidak hanya itu, terjadinya penyelundupan pupuk di Kabupaten Sampang juga sempat mewarnai pesta tetrikal para dalang mafia,” ketusnya.
Buradi menegaskan, hal itu terbukti dari penangkapan truk bermuatan pupuk bersubsidi jenis ZA sebarat 8 ton, di Blora Jawa Tengah, pada (23/3/2022). Kemudian, penangkapan truk bermuatan pupuk jenis ZA oleh Polres Magetan, pada (23/3/2022).
Kasus terakhir, Polres Sampang berhasil melakukan penyekatan di Jalan Raya Banyuates terhadap 2 truk yang diduga mengangkut pupuk bersubsidi berjenis ZA dan NPK. “Petani mengalami kelangkaan pupuk, sedang para mafia sibuk meraup keuntungan dan nyaris tanpa tersangka,” tutupnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Irwan Nugraha mewakili Kapolres Sampang, AKBP Arman mengungkapkan bahwa pihaknya terus memproses dan menindaklanjuti kasus dugaan penyelundupan pupuk bersubsidi tersebut.
“Pengungkapan kasus dugaan penyelundupan pupuk bersubsidi tersebut masih terus berjalan, berkas P21 akan segera keluar,” timpalnya. (Romi)