Senin, 22 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Festival Adat Budaya Nusantara VI, Bupati-Wakil Bupati Sampang Dianugerahi Gelar Tumenggung dan Panji

Ach. Mukrim - Monday, 22 December 2025 | 09:58 AM

Background
Festival Adat Budaya Nusantara VI, Bupati-Wakil Bupati Sampang Dianugerahi Gelar Tumenggung dan Panji
Bupati dan Wakil Bupati Sampang menerima gelar kebangsawanan. (Mukrim/Salsa/)

salsabilafm.com - Festival Adat Budaya Nusantara ke-VI digelar di Pendapa Trunojoyo, Senin (22/12/2025). Kegiatan yang digelar satu bingkai dengan hari jadi Kabupaten Sampang ke 402 tahun itu dihadiri para raja, sultan, ratu, datu, pinglingsir dan pemangku adat yang tergabung dalam Masyarakat Adat Nusantara (MATRA).


Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sampang, Slamet Junaidi dianugerahi gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Tumenggung oleh Kepangeranan Merdiko Praja Mangkualam. Sementara itu, Wakil Bupati Sampang Ahmad Mahfudz menerima gelar Kanjeng Raden Panji.


Bupati dia periode itu mengatakan, gelar kebangsawanan yang dianugerahkan kepadanya bukanlah simbol kemuliaan pribadi, melainkan tanggung jawab moral untuk mengabdi kepada masyarakat.


“Gelar ini bukan untuk meninggikan diri, tetapi menjadi pengingat agar saya memimpin dengan keteladanan, menjaga kearifan lokal, dan mengabdi dengan penuh kerendahan hati,” katanya.


Dia juga menyoroti peran strategis Raja Nusantara dalam menjaga nilai, adab, dan kebijaksanaan lintas generasi. Menurutnya, setiap keputusan adat selalu mengandung pertimbangan jangka panjang demi keberlanjutan kehidupan bangsa, sehingga pertemuan tersebut memiliki makna yang melampaui sekadar seremoni simbolik.


Momentum penobatan turut dimanfaatkan sebagai penguatan dukungan terhadap pengusulan Pangeran Trunojoyo, tokoh besar asal Madura, sebagai Pahlawan Nasional. Slamet Junaidi menyampaikan apresiasi atas kesediaan para Raja Nusantara memberikan dukungan moral dan historis dalam proses tersebut.


Pangeran Trunojoyo, tegas dia, merupakan bagian dari barisan tokoh Nusantara yang melakukan perlawanan terhadap hegemoni kolonial VOC. Karena itu, perjuangan Trunojoyo harus dipahami sebagai upaya mempertahankan kedaulatan dan martabat bangsa, bukan sekadar konflik internal pada masanya.

 

Dia mengatakan, dukungan para Raja Nusantara menjadi ikrar kebangsaan untuk menegakkan keadilan sejarah. Pengakuan terhadap tokoh perjuangan diyakini akan menumbuhkan kebanggaan kolektif serta memperkuat jati diri masyarakat Sampang sebagai bagian utuh dari Indonesia.


Politisi partai Nasdem itu juga mengajak seluruh elemen adat dan kebangsaan menjadikan peristiwa tersebut sebagai tonggak persatuan sejarah Nusantara.


"Pengakuan sejarah akan melahirkan rasa bangga, rasa dihargai, dan keyakinan bahwa masyarakat Sampang merupakan bagian terhormat dari bangsa Indonesia,” pungkasnya. (Mukrim)