Selasa, 30 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Demo Kantor Bupati Pamekasan, AMP3 Soroti Pemerataan Pembangunan Hingga Gift DA7 untuk Valen.

Redaksi - Tuesday, 30 December 2025 | 09:58 AM

Background
Demo Kantor Bupati Pamekasan, AMP3 Soroti Pemerataan Pembangunan Hingga Gift DA7 untuk Valen.
Aliansi Masyarakat dan Pemuda Peduli Pamekasan (AMP3) berunjuk rasa ke Kantor Bupati Pamekasan ( Istimewa/)


salsabilafm.com - Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat dan Pemuda Peduli Pamekasan (AMP3) menyuarakan kekecewaan terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Sukriyanto dengan berunjukrasa ke Kantor Bupati Pamekasan, Senin (29/12/2025).


Massa kecewa terhadap pembangunan yang dinilai belum merata, terutama sektor infrastruktur jalan hingga fasilitas publik di daerah pinggiran. Massa menilai selama ini progres pembangunan justru hanya dipusatkan di wilayah perkotaan.


Hal tersebut justru kontras dengan visi misi yang dicita-citakan pasangan Kholil-Sukri selama masa kampanye politik. “Kami menuntut pemerintah daerah agar lebih adil dalam membangun infrastruktur yang merata, karena selama ini masih banyak wilayah terisolir akibat jalan rusak dan minim perhatian, terutama di desa-desa yang masih mengalami keterbatasan akses jalan maupun sarana pendukung lainnya,” kata salah satu orator aksi, Ahmad Ghafur.


“Terlebih di tengah masyarakat melakukan aksi gotong royong dan swadaya memperbaiki jalan rusak di berbagai pelosok desa, Pemkab Pamekasan justru menyuarakan efesiensi anggaran. Tapi kemarin kita lihat bersama di final Dangdut Academy 7, Wabup Pamekasan justru memberikan gift D’Sultan dan D’Boss ke Valen dengan nominal ratusan juta,” sambungnya


Kondisi tersebut dinilai kurang etis, seiring dengan upaya masyarakat secara swadaya melakukan perbaikan infrastruktur. “Dulu saat kampanye menyuarakan Bangkit Bersama, tapi kenyataannya justru bangkit sendiri bersama keluarga dan kroninya. Apalagi masyarakat justru sudah dilupakan dengan 17 janji itu,” tegas Ghafur. 


Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman yang menemui massa aksi bersama Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto menyampaikan apresiasi atas aspirasi yang disampaikan massa aksi. Pihaknya menilai jika hal tersebut sebagai bentuk pengawasan publik sebagai pengingat agar pemerintahan yang dipimpinnya berjalan sesuai aturan.


“Untuk dipahami bersama bahwa APBD 2025 bukan merupakan produk pemerintahan yang kami laksanakan, sekalipun PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) sudah menjadi wewenang kami, tapi pelaksanaan PAK terkendala waktu yang sangat terbatas,” kata Kholilurrahman.


Menurut dia, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dalam merealisasikan PAK. Mulai dari survei, perencanaan, lelang, pelaksanaan, pengawasan hingga pelaporan dan pertanggung jawaban.


“Sejauh ini banyak OPD menyampaikan ketidaksiapan karena waktu yang terlalu mepet dan dikhawatirkan berpotensi menimbulkan persoalan hukum,” ungkapnya.


“Saat ini kita justru ingin mengubah tradisi leha-leha menjadi tradisi kerja keras, target kami April atau Mei 2026, seluruh program OPD sudah tuntas. Sedangkan mulai Juni hingga seterusnya fokus pada PAK 2026,” tambah dia. 


Pihaknya juga menginstruksikan OPD agar melakukan perencanaan lebih awal, sehingga pada awal tahun seluruh program sudah mulai berjalan. “Terkait perbaikan infrastruktur jalan, kami menekankan pemerataan di seluruh 13 kecamatan di Pamekasan. Setiap kecamatan wajib mendapatkan program perbaikan jalan, dengan prioritas pada desa-desa yang kondisi jalannya paling parah dan bersifat darurat,” jelas Bupati. 


“Selain itu kami juga perlu menyampaikan beberapa hal penting kepada masyarakat terkait pelayanan kesehatan, kami sudah menginstruksikan Direktur RSUD Smart agar memprioritaskan pasien dalam kondisi kritis tanpa harus menanyakan biaya atau BPJS. Jika pasien tergolong masyarakat miskin, maka pemerintah kabupaten yang akan menanggung,” tegasnya.


Sementara, Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto menyampaikan seputar gift yang diberikan kepada Achmad Valen Akbar pada ajang Grand Final Dangdut Academy 7 merupakan partisipasi dari salah satu pengusaha rokok di Pamekasan. “Jadi perlu kami luruskan sekaligus klarifikasi, bahwa gift seperti yang disinggung barusan itu berasal dari salah satu pengusaha rokok,” pungkas Sukriyanto. (*)