salsabilafm.com– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sampang sebesar Rp. 2.182.861,00. Hal itu sesuai dengan yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Hubungan Industrial Ervien Budijatmiko mengatakan, UMK 2024 yang diusulkan ke Pemprov Jatim yaitu Rp. 2.182.861. Nilai tersebut lebih tinggi dari UMK Sampang tahun ini yang hanya Rp 2.114.335. Dengan demikian, UMK hanya naik Rp 68.526. Namun, hal tersebut diklaim sudah berdasar rumusan dan ketentuan yang berlaku.
“UMK Sampang yang ditetapkan oleh Gubernur Jatim sesuai dengan yang diusulkan ke Pemprov Jatim pada waktu lalu. Besaran UMK yang diusulkan sebelumnya itu merupakan hasil rapat bersama BPS, Poltera dan buruh, pekerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) daerah. Semoga para buruh lebih sejahtera ” ujarnya.
Salah satu dasar penyusunan UMK yaitu ketetapan upah minimum provinsi (UMP). Sedangkan UMP Jawa Timur 2024 yang ditetapkan oleh Gubernur yaitu 2.165.244O maka dari itu karena itu UMK yang diajukan harus di atas dari UMP.
“Kami mengusulkan kenaikan UMK 2024 ini didasarkan pada rumus parameter skala nasional. Penghitungannya dari kebutuhan hidup layak masyarakat, pertumbuhan ekonomi di daerah, inflasi dan sejumlah komponen terkait,” katanya.
Pemerintah mengatur nilai UMK demi menjamin kesejahteraan pekerja. Yakni, dibayar sesuai dengan yang sudah ditentukan. Pihaknya berjanji akan memantau penerapan pemberian gaji sesuai UMK di lapangan.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jatim bahwa UMK 2024 yang ditetapkan Gubernur Jatim Indar Parawansa untuk 38 Kota/ Kabupaten di Jawa Timur Kota Surabaya masih menjadi daerah dengan angka UMK tertinggi di Jatim pada tahun 2024.Â
“Sementara Situbondo menjadi daerah dengan UMK terendah. Sedangkan untuk Kabupaten Sampang menepati posisi 33 Kota/ Kabupaten di Jatim,” pungkasnya. (Mukrim)
