Perempuan Hebat dan Kuat, Selamat Hari Perempuan Internasional 2021

0

Tanggal 8 Maret merupakan momentum berharga bagi perempuan dunia. Sebab hari itu dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD).

Tahun 2021 ini, Hari Perempuan Internasional memiliki tema #ChooseToChallenge. Tema ini dipilih untuk menjawab tantangan dunia saat ini dan yang akan datang. Para perempuan diharapkan untuk bisa menjawab tantangan dunia.

Umumnya, banyak orang yang merayakan momen ini dengan menggelar aksi turun ke jalan, mengikuti perayaan dan berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mengangkat kesetaraan gender.

Namun di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, tentunya Hari Perempuan Internasional tidak dapat dikemas sedemikian rupa meriah. Banyak perempuan di Sampang memeriahkannya hanya dengan memasang foto bertuliskan International Women’s Day di jejaring sosial.

Karena sepi perayaan, salsabilafm com mengunjungi Pasar Srimangunan Sampang, Senin (8/3/2021) pagi, untuk melihat kuat dan hebatnya para perempuan di Hari Perempuan Internasional ini.

Mengapa tidak dikatakan hebat? umumnya para perempuan di salah satu pasar tradisional Sampang itu memiliki peran ganda. Berperan sebagai ibu di rumah dan sebagai ayah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Rumiati (39) merupakan satu diantara banyak perempuan hebat di Srimangunan. Semenjak ditinggal wafat suaminya, ia berjualan komoditas rempah untuk memenuhi kebutuhan dan biaya sekolah anaknya.

“Saya tulang punggung utama, suami saya sudah lama meninggal, Alhamdulillah saya bisa mencukupi kebutuhan dan biaya sekolah anak lewat kerjaan saya nak,” ucap wanita kelahiran Keramat Sampang itu.

Dari situ, dapat dipahami bahwa perempuan tidak dapat dipandang sebelah mata, dipandang rendah maupun lemah. Mereka kuat dan hebat dengan cara mereka. Hargai dan sayangi mereka. Selamat International Women’s Day 2021. (Romi)

Talk Show Gelorakan 2021 Rumah Desa Hebat Mandiri

0

Bermaksud memberi motivasi dan berbagi kemandirian terhadap semua masyarakat khususnya para pemuda Sampang, Rumah Desa Hebat mengadakan talk show interaktif di Radio Salsabila, Sabtu (6/3/2021) malam.

Dalam talk show ini, organisi kepemudaan yang aktif dalam dunia pendidikan tersebut mengangkat tema “Gelorakan 2021 Hastage Rumah Desa Hebat Mandiri”.

Founder Rumah Desa Hebat, Abu Rizal menjelaskan bahwa tema tersebut adalah bentuk komitmen yang menginginkan Rumah Desa Hebat menjadi komunitas mandiri khususnya kemandirian finansial.

Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, saat ini dirinya bersama tim Rumah Desa Hebat telah membangun Peternakan dan Cafe Literasi Rumah Desa Hebat.

“Peternakan Rumah Desa Hebat langsung dikoordinatori oleh seorang Dokter hewan dan Cafe Literasi dikoordinatori oleh tim ekonomi kreatif kami,” ungkap pria yang akrab disapa Rizal itu.

“Itu adalah dua keinginan besar kami pada tahun 2021 yang insyaAllah bisa terwujud dan alhamdulillah terwujud,” imbuhnya.

Mahasiswa Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang itu berharap peternakan Rumah Desa Hebat bisa semakin besar, yang mulanya hanya menernak ayam dan kambing bisa juga menernak sapi di bulan mendatang.

“Untuk di cafe semoga bisa tetap istiqomah, dengan catatan bisa tambah besar dan kami bisa menambah di bidang ekonomi lain sehingga bisa memberdayakan anggota kami yang berkompeten di bidangnya,” katanya.

“Itu yang diharapkan di tahun 2021 selain mewujudkan 1000 sarjana untuk anak desa,” pungkasnya. (Romi)

Sempat Disegel, Rumah Makan ASELA Akhirnya Kembali Dibuka

0

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sampang besama Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) setempat kembali membuka Rumah Makan (RM) ASELA, Kamis (4/3/2021).

Sebelumnya, Rabu (3/3/2021), rumah makan yang bertempat di Jalan Raya Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang tersebut sempat disegel karena dianggap melakukan manipulasi pajak.

“Setelah melakukan penutupan sementara dan pemeriksaan selama 4 jam lamanya, kami memutuskan untuk membuka kembali rumah makan Asela,” jelas Chairijah, Kabid Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) BPPKAD Kabupaten Sampang.

Menurutnya, salah satu alasan kembali dibukanya rumah makan yang sudah menjadi icon wisata kuliner di Sampang itu, karena sifat koperatif dan profesional yang telah ditunjukkan pemelik atas sejumlah pertanyaan yang diberikan.

Kedepannya, pihaknya juga akan menyisir sejumlah rumah makan lain yang tersebar di Kabupaten Sampang. “Tidak menutup kemungkinan kami akan kembali melakukan penyegelan jika kedapatan melanggar,” imbuhnya.

Ditempat yang sama. Owner Rumah Makan ASELA, Bukat Riyono mengatakan bahwa dengan dibukanya kembali rumah makan yang mempekerjakan sejumlah anak yatim dan kaum duafa tersebut, diharapkan mampu kembali menghidupkan roda ekonomi usaha yang sebelumnya terhenti akibat penutupan sementara itu.

Owner Rumah Makan ASELA, Bukat Riyono mengaku bersyukur atas kembali dibukanya rumah makan miliknya, mengingat nasib sejumlah karyawan yang ia pekerjakan.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan untuk sementara waktu kami akan menenangkan diri sebelum memulai aktifitas kembali,” ungkapnya. (Romi)

Dianggap Memanipulasi Pajak, Rumah Makan ASELA Disegel Sementara

0

Dianggap melakukan manipulasi pajak sejak tahun 2020, Rumah Makan (RM) ASELA Jalan Raya Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur disegel untuk sementara waktu.

Penyegelan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) besama Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang, Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 08.00 Wib.

Kabid Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Badan Pengelolaan, Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Sampang, Chairijah mengungkapkan, penutupan dilakukan karena Restoran ASELA melakukan manipulasi pajak sejak tahun 2020.

“Hal itu berkaitan dengan pelanggaran Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pendaftaran, Pelaporan, Pembayaran dan Pengawasan Pajak Daerah melalui Sistem Elektronik,” katanya.

Menurutnya, penutupan tersebut bersifat sementara. RM ASELA bisa kembali melaksanakan aktifitasnya dengan syarat memenuhi semua persyaratan teknis dan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

“Diantaranya, Undang – Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No. 1 Tahun 2020 tentang Pajak Daerah,” paparnya.

“Kemudian Peraturan Bupati Sampang No. 8. Tahun 2020 tentang Pendaftaran, Pelaporan, Pengawasan dan Pengawasan Pajak,” tambahnya.

Disisi berbeda, Owner Rumah Makan ASELA, Bukat Riyono mengaku bahwa pihaknya sudah rutin melakukan pembayaran pajak setiap bulan.

Kendati demikian, pihaknya akan mengikuti semua mikanisme yang diinginkan Pemerintah Kabupaten Sampang. “Kami sudah rutin membayar pajak, tapi kalau kami dianggap memanipulasi, kami pasrahkan semuanya ke Pemkab,” ungkapnya. (Romi)

Kapasitas Gedung Terbatas, Disarpus Sampang Upayakan Lokasi Baru

0

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Sampang terus menggali dan mencari tahu peninggalan sejarah yang ada di kabupaten Sampang, Madura, Jawa timur. Hal itu dilakukan, untuk didokumentasikan dalam pelestarian dan bahan edukasi.

Arsiparis Disarpus Sampang Fathor Rossi menyampaikan, untuk saat ini ada sekitar 600 koleksi foto bersejarah. Namun, wamas (wisata arsip) hanya mampu menampung 200 foto akibat terkendala tempat.

“Jejak sejarah di wilayah Sampang sebenarnya mencapai ribuan, untuk koleksinya banyak, cuma tempatnya kurang,” Rabu (3/3/2021).

Fathur Rosi mengatakan, koleksi foto benda bersejarah terus bertambah. Sementara, kapasitas gedung terbatas. Sehingga banyak foto bersejarah yang tidak terpasang.

Ia juga menjelaskan, Perpustakaan yang ada di disarpus rencananya akan dipindah. Sekarang ini pihaknya masih mencari lokasi yang pas.

Jika rencana itu terealisasi, diyakini wamas akan bisa dikembangkan secara maksimal dalam rangka memberi edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi generasi muda tentang sejarah. (Mukrim)

Harga Cabai Rawit Tembus Ratusan Ribu Rupiah, Ini Kata Emak Emak Sampang !

0

Harga cabai rawit melonjak naik menembus angka ratusan ribu perkilogram. Pasalnya, tak sedikit emak-emak mengeluh atas naiknya harga salah satu komoditas rempah tersebut.

Tercatat, pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sampang kenaikan harga cabai bertahap, mulai dari Rp. 80-120 ribu per kilogram.

“Pokoknya harganya sudah sama dengan rasanya mas, sama-sama pedas,” ujar maimuna (32) salah satu pedagang komoditas rempah di pasar Rakyat Rong Tengah Sampang.

Pedas harga cabai juga ikut dirasakan salah seorang pemilik rumah makan bebek songkem di Jalan Pajudan Sampang, Siti maryamah (43) mengatakan, bila harga cabai terus naik tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menaikkan harga jualannya.

“Kita harus memutar otak untuk mengantisipasi mahalnya harga cabai di pasar, entah itu dengan mengurangi jumlah cabai atau manaikkan harga makanannya,” ujarnya .

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perdagangan Diskopindag Sampang, Sapta Nuris Ramlan mengatakan, Faktor kenaikan harga cabai lebih karena supply and demand, cuaca dan perubahan musim.

“Kenaikan yang seperti itu sudah permasalahan klasik, bahkan bukan hanya cabai, bawang merah putih pun ikut naik mulai dari awal Januari kemarin. Sekarang ini kan masih musim hujan jadi sangat rentan untuk busuk,” jelasnya.

Ia tudak dapat memastikan kapan kenaikan harga bahan pokok akan berakhir. Namun ia memprediksi kenaikan harga bahan pokok akan berlangsung sampai bulan Ramadan. (Mukrim)

Talk Show LPBH NU “Upaya Pemerintah Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba di Sampang”

0

Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sampang kembali menggelar talk show penyuluhan hukum di radio Salsabila, Selasa (2/3/2021) malam.

Bersama Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Sampang, LPBH NU memberikan pemahaman terkait upaya pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan Narkoba di Kabupaten Sampang.

Kasatresnarkoba Polres Sampang, AKP Harjanto Mukti Eko Utomo bertindak sebagai narasumber utama dalam talk show penyuluhan hukum tersebut. (Romi)

Harga Gabah di Sampang Turun Menjelang Panen Raya

0

Jelang panen raya, harga jual gabah kering panen (GKP) di tingkat petani kabupaten Sampang, Madura, Jawa timur, anjlok pada kisaran harga Rp 3.500 per kilogram.

Menurut salah seorang petani Moh amin (46), warga Desa jeruk porot kecamatan Torjun, saat ini harga jual gabah kering panen berkisar Rp 3.500 per kilogramnya, padahal sebelumnya harga gabah berkisar Rp 4.400 per kilogramnya.

“Alhamdulillah, kalau hasil panen gabah tahun ini bagus dan memuaskan. Hanya saja memasuki puncak panen raya, harga gabah kering panen turun drastis sekitar Rp. 900 per kilogram dalam dua pekan terakhir ini,” katanya, Selasa (2/3/2021).

Ia juga menjelaskan, saat ini rata-rata petani lebih memilih menjual hasil panen yang sudah dikonversi menjadi beras ketimbang gabah.

“Dari perhitungan, lebih untung dijual pas jadi beras mas, dari pada dijual gabahnya apalagi harganya sekarang turun,” ujarnya .

Kepala Dinas Pertanian (Kadispertan) Sampang, Suyono mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan harga gabah di Kabupaten Sampang pada minggu lalu, harga gabah kering panen (GKP) antara Rp 4.500 sampai Rp 4.700 per kilogram.

“Kami melakukan pemantauan harga gabah seminggu sekali dan kita laporkan ke pusat. Sepertinya sekarang mulai panen, mungkin harga sudah mulai turun,” ujarnya. (Mukrim)

Launching Kalender Event, Bupati : Harus Ada Sinergitas Empat Kabupaten

0

Dalam mempromosikan Program Inovasi Organisasi Perangkat Daerah Sampang melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), di Launching Kalender Event Sampang 2021 secara virtual, Senin Malam, (01/02/2021).

Bertempat di halaman pendopo Bupati Sampang, Hadir pada acara ini, Bupati dan Wakil Bupati Sampang beserta Sekretaris Daerah, Forkopimda dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.

Mengisi susunan tamu undangan, hadir pula Kepala Disporabudpar Jawa Timur Sunarto, Kepala Disporabudpar Se-madura, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Ketua Himpunan Pramuwisata indonesia, Ketua Asosiasi Indonesia Tour and Travel dan Ketua Asosiasi Pariwisata Madura.

Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Periwisata (Disporabudpar) Sampang, Marnilem menyampaikan Kalender Event ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kota Bahari dengan target 4500 wisatawan sepanjang tahun 2021.

“Yang tersebar di 11 Destinasi wisata, yakni Pantai Lon Malang, Pantai Camplong, Waduk Klampes, Air Terjun Toroan, Hutan Kera Nepa, Situs Makam Rato Ebhuh, Situs Trunojoyo, Makam Sayyid Ustman, dan Sumur Tujuh Panji Laras, Karang Laut Pulau Mandangin, Kampung Melon, dan juga beberapa potensi destinasi wisata yang ingin kita kembangkan tahun 2021 ini,” paparnya.

Selain itu menurutnya, bahwa ideal Lauching Kalender Event, digelar sebelum memasuki awal tahun atau bulan Desember tahun sebelumnya, namun karena adanya kendala pada tahun ini digelar pada awal bulan Maret.

“Pada tahun-tahun berikutnya, karena ini baru pertama, kedepan pelaksanaan Lauching Kalender Event untuk tahun 2022, kita akan laksanakan pada Desember 2021 ini, setelah APBD disahkan,” lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Sampang H Slamet Junaidi dalam sambutannya, mengharap kepada masyarakat, agar tidak terpuruk karena pandemi, akan tetapi bersahabat dengan pandemi dan juga membentuk sinergi antar Kabupaten di Madura.

“Saya ingin ada sinergitas antar Kabupaten, umpanya ada paket wisata Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep,” ucapnya.

Terakhir pihaknya berharap Kota Bahari tidak terpuruk baik perekonomian dan sosial kerana Virus Corona, akan akan tetapi bersama- sama berusaha untuk memajukan pariwisata. (Abaz)

Aliansi LSM Sampang Desak Kepolisian Dalami Dugaan Pokmas Bermasalah Berujung OTT

0

Sejumlah aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendesak Kepolisian Resort (Polres) Sampang untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi beberapa waktu.

OTT tersebut terkait kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Ketua dan Sekretaris LSM Badan Pemantau Penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia (BP3RI) wilayah Sampang.

Mereka adalah Rizki (41) warga Dusun Mandangin, Desa Aeng Sareh, dan Amir Hamzah (37) warga Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang.

Kedua oknum LSM itu diamankan ketika menerima sejumah uang di warung kopi, Jalan Makboel, Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, pada 20 Februari 2021 lalu.

Koordinator aliansi LSM, Sidik mendesak Polres Sampang melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus OTT sampai penggunaan dana hibah melalui kegiatan Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang dilakukan kontraktor Asbi sebagai korban pemerasan.

“Apa latar belakang dua oknum LSM melakukan pemerasan. Maka, Polres harus melakukan penyelidikan terhadap kegiatan Pokmas yang diduga bermasalah,” jelasnya ketika mendatangi Mapolres Sampang, Senin (1/3/2021).

Pihaknya, sepenuhnya mendukung Polres Sampang menertibkan oknum LSM yang dinilai bersikap nakal dan melakukan hal serupa terhadap kontraktor yang merugikan negara.

“Polres melakukan penegakan hukum harus adil dan transparan. Kami juga mendorong agar dilakukan penyelidikan pada kegiatan Pokmas yang terindikasi bermasalah dan menyebabkan OTT terhadap dua oknum LSM,” lanjutnya.

Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Riki Donaire Piliang menyampaikan, kasus pemerasan terus dilakukan pengembangan dan mengumpulkan alat bukti pendukung untuk bahan penyelidikan terhadap dugaan kegiatan Pokmas tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) milik kontraktor Asbi.

“Kami sedang mengumpulkan alat bukti dan proses penyelidikan. Serta membutuhkan saksi ahli yang dapat menentukan kegiatan sesuai atau tidak dengan RAB,” jelasnya.

Riki mengaku, hanya melakukan proses untuk menemukan unsur tidak pidana yang mengarah terhadap kagiatan Pokmas yang berlokasi di wilayah Kecamatan Pangarenag, Kabupaten Sampang.

“Kasus pemerasan tidak serta-merta berhenti terhadap dua oknum LSM. Namun, kami tetap menyelidiki kegiatan pelapor yang terindikasi bermasalah,” pungkasnya. (Romi)