Palsukan Nota Laporan Dana Desa, Mantan Kades Banjar Taleta Sampang Jadi Tersangka

0

Mantan Kepala Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong Sampang Madura Jawa Timur, Zaini beserta Bendahara Desa, Bayu Alam menjadi tersangka terkait dugaan tindak pidana pemalsuan nota pembelian material Toko Maju.

“Keduanya menjadi tersangka lantaran memalsukan tanda tangan H. Madani berikut cap stempel Toko Maju, yang kemudian dilampirkan sebagai nota pada laporan pertanggungjawaban Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II tahun 2018,” terang Kapolres Sampang, AKBP Abdul Hafidz, Senin (15/02/2021).

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sampang AKP Riki Donaire Piliyang menjelaskan tersangka Zaini diringkus di rumahnya sendiri setelah berusaha mengelabui petugas kepolisian.

“Rumahnya dibuat tipuan, luarnya sepi dalamnya ramai, belakangnya nongkrong semua orang, begitu ditanya mana Zaini, tidak ada, ternyata ngumpet didalam kamar,” paparnya.

Tidak hanya itu pihak keluarga tersangka dan tetangga sekitar berusaha menghalang-halangi proses penangkapan sehingga menyulitkan pihak kepolisian.

“Kendala kami bukan tidak mau mengungkap, karena petunjuknya sulit kami dapatkan, orang-orang disini cenderung membela antara benar atau salah, misal ada status kedekatan,” lanjutnya.

Oleh karena perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 263 ayat 1 dan 2 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. (Abaz)

Ketua TP-PKK Bangkalan Siap Dukung Gua Sejuta Kelelawar Kajjan Menjadi Destinasi Wisata

0

Upaya Pemerintah Desa Kajjan, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan untuk menjadikan Gua Sejuta Kelelawar sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Dzikir dan Sholawat mendapat respon positif Ketua TP-PKK Bangkalan Ibu Zaenab Latif.

Gua Sejuta Kelelawar merupakan kekayaan alam desa Kajjan yang memiliki nilai historis dan spiritual bagi masyarakat lokal. Gua berusia puluhan tahun ini memiliki keindahan alami yang dapat dinikmati para pecinta alam.

Kepala Desa Kajjan, Ach. Muammar menyampaikan terimakasih terhadap Ketua TP-PKK Bangkalan Ibu Zaenab Latif yang berkenan bersepeda ke Kajjan dan mengunjungi Gua Sejuta Kelelawar.

“Alhamdulillah, Istri Bupati Bangkalan Ibu Zaenab Latif gowes ke Kajjen dan berkenan berkunjung ke Gua yang sangat ingin kami kembangkan sebagai destinasi wisata,” ucapnya, Minggu (14/2/2021).

Pengembangan Gua Sejuta Kelelawar bertujuan untuk menopang perekonomian masyarakat serta menunjukkan bahwa desa Kajjan memiliki potensi luar biasa yang patut dikembangkan.

Menurutnya, dengan sedikit sentuhan seperti adanya perbaikan jalan dan lampu penerangan, ia yakin Gua Sejuta Kelelawar mampu menyaingi keindahan Gua Maharani di Lamogan.

“Saya berharap kedepannya Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan Investor serta pengusaha mau melirik Gua yang ada di Desa kami sejak Ir Soekarno belum menjabat sebagai Presiden Indonesia,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua TP-PKK Bangkalan Ibu Zaenab Latif mengatakan bahwa pihaknya siap membantu upaya Pemerintah Desa Kajjan untuk menjadikan Gua Sejuta Kelelawar sebagai destinasi wisata.

Setelah melakukan kunjungan, Istri Bupati Bangkalan itu menilai bahwa Gua Sejuta Kelelawar sangat eksotis dan indah serta sangat patut dinikmati oleh wisatawan pencinta alam.

“Hanya pada saat kita memasuki medannya belum tentu semua bisa masuk. Jadi untuk para wisatawan medannya agak susah, tapi bagi pecinta alam ini sangat disuka amazing,” ucapnya.

Kedepannya, dirinya bersama para Dewan Budaya dari tim penggerak PKK Kabupaten dan Kecamatan serta Pemerintah Desa Kajjan dan semua masyarakat khususnya para pemuda Kajjan siap melakukan perubahan.

“Saya menginginkan dan mengupayakan bahwa dari Bangkalan untuk Desa Kajjan supaya lebih berdaya lagi dalam hal perekonomian yaitu pengembangan Gua Sejuta Kelelawar,” pungkasnya. (Mukrim)

Jenazah Korban Tenggelam Kapal TB. Mitra Jaya XIX Diserahkan Ke Pihak Keluarga

0

Jenazah Ulil Amri (56) warga Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, yang merupakan korban tenggelamnya kapal TB. Mitra Jaya XIX telah diserahkan kepada pihak keluarga, Jumat (12/02/2021), pukul 17.30 wib.

Hadir pada kegiatan ini Kasat Polairud Polres Sampang, Kanit Intel Ditpolairud Polda Jatim, Kepala Kamar Jenazah, Istri dari jenazah beserta kluarga, dan Perwakilan agen kapal.

Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo SH menyatakan serah terima jenazah berjalan lancar dan dalam keadaan aman kondusif.

Sedangkan rangkaian serah terima jenazal dimulai dari menerima kluarga jenazah di loby rumah sakit RSUD dr. Moh Zyn Sampang, kemudian penandatanganan Berita Acara Penyerahan Jenazah.

“Dilanjutkan dengan penyerahan Jenazah kepada keluarga dan penghantaran jenazah ke rumah duka di Kec. Socah Bangkalan,” jelasnya melalui keterangan tertulis. (Abaz)

Pelantikan Makesta PAC IPNU IPPNU Jrengik Berjalan Hikmat

0

Pelantikan dan masa kesetian Anggota (Makesta) Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Jrengik Sampang berjalan hikmat.

Dalam pelantikan yang digelar di Madrasah Al-Muslimiyah Desa Plakaran, Jrengik, Sampang, Jum’at (12/2/2021) ada sebanyak 40 pengurus PAC IPNU IPPNU dilantik dalam masa khidmat 2020-2022.

“Untuk yang dilantik ada 19 orang dari IPNU dan 21 orang dari IPPNU. Harapan kami semoga PAC NU semakin baik kedepan,” kata Mudhofir saat menyampaikan laporan sebagai ketua pelaksana pelantikan, Jum’at (12/2/2021).

Ketua PC IPNU Sampang, Farisi menyampaikan terimakasih terhadap semua rekan-rekan IPNU , para masyayikh dan pengurus MWC NU Jrengik yang telah memfasilitasi dan mendorong keberadaan IPNU di Jrengik.

Harapan besarnya, semua struktur kepengurusan NU Jrengik memberikan dorongan dan semangat untuk keberlangsungan IPNU dan IPPNU di daerah Jrengik.

“Ayo kita semangat bersama membangun solidaritas baik yang ada di lingkungan Sekolah, Pondok Pesantren, dan Desa terutama dari perguruan tinggi, karena mayoritas IPNU IPPNU adalah mahasiswa,” ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Ulfatul Jannah Ketua PC IPPNU Sampang. Bahkan Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura itu sangat bangga karena setelah sekian lama kosong, akhirnya PAC IPNU IPPNU Jrengik resmi terbentuk.

“Saya berharap semoga rekan dan rekanita terlantik bisa membawa perubahan IPNU IPPNU Jrengik, serta bisa meningkatkan kaderisasi baik di tingkat Pimpinan Komisariat (PK) maupun Pimpinan Ranting (PR),” harapnya. (Romi)

Jasad Salah Satu Korban Tenggelamnya Kapal TB Mitra Jaya XIX Berhasil Dievakuasi

0

Satpolair Polres Sampang dan Ditpolairud Polda Jawa Timur bersama lima orang nelayan (Penyelam tradisional) berhasil mengevakuasi satu jasad korban tenggelamnya kapal TB Mitra Jaya XIX, Kamis (11/2/2021).

Hal ini diketahui melalui laporan tertulis kegiatan evakuasi jenazah korban tenggelamnya kapal TB Mitra Jaya XIX yang dilakukan mulai pukul 07.00 – 13.00 Wib pagi tadi di perairan Ketapang Sampang.

Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo memaparkan, pukul 07.00 wib, SAR Ditpolairud Polda Jatim beserta Nelayan melaksanakan kegiatan evakuasi pada Kapal TB mitra Jaya XIX Di bawah laut perairan ketapang.

Kemudian, pukul 10.00 wib Kanit SAR, IPTU Guntur beserta 5 nelayan penyelam tradisional berhasil mengeluarkan 1 mayat dari Kapal TB Mitra Jaya XIX ke permukaan air laut.

“Pukul 10.30 sampai 11.30 wib, mayat diangkat ke speed boat Ditpolairud untuk di bawa ke daratan,” jelasnya.

Setelah itu, Kanit SAR berkoordinasi dengan Kasat Polairud Polres Sampang utk melakukan giat Identifikasi (DVI), untuk mengetahui identifikasi mayat dengan mengantarkan Mayat ke RSUD dr Mohammad Zyn Sampang.

“Team DVI Polda Jatim direncanakan akan datang besok tgl 12 Feb 2021 ke RSUD Sampang,” tutupnya.

Perlu diketahui, Kapal Tug Boat (TB) Mitra Jaya XIX ditemukan di perairan Ketapang Sampang pada Januari lalu, setelah sebelumnya dikabarkan hilang kontak akibat tabrakan dengan kapal kargo KM Tanto Bersinar. (Romi)

Demi Memenuhi Kebutuhan, Nelayan Sampang Nekat Melaut Meski Cuaca Buruk

0

Demi memenuhi kebutuhan , para nelayan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tetap nekat melaut meski cuaca buruk melanda perairan setempat beberapa hari terakhir.

Romadon (34) salah satu Nelayan asal Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang mengatakan bahwa hasil tangkapan ikan nelayan mengalami penurunan beberapa hari terakhir.

“Tangkapan ikan menurun karena cuaca di tengah laut tidak bersahabat, lautan berombak, angin Kencang, Hujan dengan Petirnya,” tuturnya

Hal senada disampaikan oleh H. Matzehri (62) nelayan asal Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Menurutnya, baik buruknya cuaca sangat mempengaruhi terhadap tangkapan ikan.

Kendati demikian, dirinya dan para nelayan lain mengaku tetap nekat melaut meski sangat berisiko terhadap keselamatan. Sebab, laut merupakan satu-satunya tempat pencaharian mereka.

“Saya tidak memiliki pekerjaan selain melaut, kalau tidak melaut bagaimana bisa memenuhi kebutuhan hidup, lebih-lebih di tengah pandemi seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni menghimbau agar masyarakat nelayan lebih mengutamakan keselamatannya.

“Saya harap lebih berhati-hati jika mau melaut, tapi apabila cuaca tidak mendukung lebih baik jangan pergi melaut supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya. (Romi)

Ada Apa ? Harga Sapi Turun Tapi Rupiah Dagingnya Malah Naik di Sampang

0

Sejumlah pedagang sapi di kabupaten Sampang, Madura, Jawa timur saat ini tengah merana. Hal itu, Diakibatkan menurunnya harga sapi secara drastis dalam seminggu terakhir.

Seorang pedagang sapi di pasar hewan Pangarengan Sampang, Moh. Roni (51) menuturkan, harga sapi rata-rata turun. Sebelumnya Rp. 15 juta per ekor, kini turun menjadi Rp. 13 juta per ekor.

Menurutnya, karena keadaan saat ini terpaksa para pedagang menurunkan harga sapi agar bisa laku terjual.

“Kita jual saja mas, meskipun harganya murah, dari pada kita bawa pulang lagi rugi dua kali, rugi di ongkos,” ucapnya, Kamis (10/2/2021).

Berbanding terbalik, meski harga sapi mengalami penurunan. Namun harga jual daging sapi di pasaran masih cenderung naik, berada di kisaran 135 ribu rupiah per kilogram.

Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pedagang daging sapi di pasar tradisional. Pasalnya, hampir satu bulan lamanya harga daging sapi tak kunjung stabil, masih seharga 135 ribu per Kg

Harga sapi hidup sudah turun, tapi harga dagingnya tidak turun, logikanya di mana. Kenyataannya harga daging masih stabil tinggi, harusnya turun dong mas,” kata Khodijah, pedagang daging sapi di pasar Srimangunan Sampang.

Kasi Informasi Perdagangan, Penyaluran Barang dan Jasa Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Sampang Syukkur mengatakan, alasan melonjaknya harga daging sapi tersebut, dipicu kebutuhan daging sapi yang masih dipasok dari luar kabupaten Sampang.

“Kebutuhan daging sapi kita masih dipasok dari luar Sampang, baik dari kabupaten lain maupun provinsi,” jelasnya. (Mukrim)

Antisipasi Cuaca Ekstrim, Forum LLAJ Sampang Tebang Pohon Rawan Tumbang

0

Antisipasi cuaca ekstrem, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kabupaten Sampang yang terdiri atas Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Sampang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PLN, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), melakukan penebangan pohon yang rawan tumbang di sejumlah titik, Kamis (11/02/2021).

“Iya, salah satunya adalah antisipasi cuaca ekstrem, ada dua titik untuk hari ini, dekat Pintu Gerbang Jalan Jaksa Agung Pliyang Sampang dan di depan SMP 2 Torjun Sampang,” ungkap Faisol Anshori Kepala Dinas (Kadis) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sampang.

Ia juga menjelaskan pihaknya telah melakukan survei dan kajian titik mana yang layak dilakukan penebangan pohon.

“Tentu kita tidak sembarang tebang ada survei dan kajian layak tidaknya ditebang,” tambahnya

Disampaikan pula, penebangan ini difokuskan pada pohon yang telah tua dan dapat membahayakan pangendara yang melintas di Jalan Raya.

“Pohon yang sudah tua, keropos dan cenderung membahayakan pengguna jalan dan lalu lintas, sebaiknya dipotong demi keselamatan bersama,” tutupnya. (Rizal)

Geliat Produksi Ikan Asin Lesu di Musim Penghujan – Sampang

0

Penghasil ikan asin di kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa timur kini mengalami kesulitan dalam proses pengasinan. hal itu, dikarenakan hujan sering mengguyur daerah setempat.

Moh amin, seorang pembuat ikan asin di Ju’lanteng Banyuanyar Sampang mengatakan, curah hujan yang relatif cukup tinggi mengguyur wilayah setempat mengakibatkan para produsen ikan asin menghentikan aktivitasnya.

“Saat ini, kami kesulitan melakukan pengeringan ikan asin karena kondisi mendung dan masih sering hujan. Sedangkan pembuatan ikan asin memang harus memanfaatkan panas matahari,” katanya.

Ia mengungkapkan, untuk mengantisipasi pembusukan terpaksa harus mengawetkan ikan dengan cara penggaraman agar bisa bertahan lebih lama saat cuaca lembab.

“Proses produksi ikan asin akan membutuhkan biaya lebih besar dan waktu relatif lama karena ikan harus disimpan dengan garam lebih banyak dan waktu lebih lama sambil menunggu panas matahari,” keluhnya.

Diungkapkan, jika cuaca dalam kondisi cerah, proses pengasinan ikan hanya membutuhkan garam sekitar 10 kilogram. Akan tetapi di musim hujan seperti saat ini sekitar 50 kilogram garam yang dibutuhkan.

“Jadi saat ini kami lebih memilih menghentikan produksi ikan asin,” ujarnya. (Mukrim)

Untuk Tegakkan Keadilan, LPBH NU Sampang Akan Gelar Program SAPU LIDI

0

Untuk menegakkan keadilan, Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sampang akan menggelar program Sampang Peduli Keadilan (SAPU LIDI).

“Sapu lidi merupakan kepanjangan dari pada Sampang Peduli Keadilan, kita mengambil nama itu berangkat dari filosofi orang Madura, Sapu lidi itu identik dengan kekompakan,” ungkap Lukman Hakim, Sekretaris LPBH NU Sampang, Rabu (10/2/2021).

Lukman Hakim menjelaskan bahwa Sapu lidi akan membahas persoalan keadilan di Sampang, jika penegak hukum kompak dalam menegakkan keadilan maka pelanggaran hukum atau tindak pidana akan berkurang.

Sapu lidi merupakan salah satu program baru LPBH NU pada tahun 2021 yang tidak hanya akan digelar sekali melainkan berkelanjutan sesuai dengan topik kasustik yang marak terjadi di Sampang.

“Perdana, rencananya akan digelar pertengahan bulan Maret nanti untuk mengangkat satu topik yang hari ini masih marak terjadi di Sampang. Untuk jelasnya akan kami urai menjelang hari H,” katanya.

“Contoh kegiatan, kita akan menggelar forum Sapu lidi yang membahas peredaran gelap narkoba yang sudah diungkap maupun belum. Jadi sifatnya berbasis kasustik yang marak terjadi seperti pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya,” ujarnya.

Salah satu latar belakang kegiatan ini, kata Lukman, karena LPBH adalah unit lembaga dari NU dan NU selalu peduli terhadap masyarakat, tentu forum Sapu lidi dibuat untuk masyarakat yang menginginkan keadilan dari penegak hukum.

Artinya, Sapu lidi merupakan sumbangsih rekan-rekan LPBH, baik yang sudah berlatar belakang pengacara maupun yang masih pra-legal dalam rangka mengungkap keadilan yang hari ini masih mangkrak.

“Target utama Sapulidi untuk menegakkan keadilan di Sampang,” tegasnya. (Romi)