Memasuki Masa Penjemuran, Petani Tembakau Mawas Perubahan Cuaca

Spread the love

Memasuki Masa Penjemuran, Petani Tembakau Mawas Perubahan Cuaca
Proses penjemuran tembau rajangan di Kabupaten Sampang. (Foto: Mukrim)

Perubahan anomali cuaca yang kerap terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sampang dikhawatirkan akan berdampak pada harga jual tembakau. Sebab, baik buruk kualitas tembakau juga dipengaruhi faktor cuaca.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang Sapta Nuris Ramlan mengatakan, meski cuaca di Kota Bahari sering berubah, harga jual tembakau belum mengalami perubahan.

“Guyuran hujan tidak terus menerus. Karena itu, harga tembakau sampai saat ini belum berubah namun, jika terus menerus terjadi mungkin dampaknya sangat terasa,” katanya, Kamis (22/9/2022).

Nuris menjelaskan, hal itu tidak bisa dijadikan patokan oleh petani. Sebab, bisa saja harga tembakau anjlok jika curah hujan cukup intens. Karena akan mmengaruhi kualitas tembakau

“Cuaca yang tidak menentu akan berpengaruh pada perekatan daun dan aroma tembakau. Apalagi untuk jenis tembakau sawah, terlalu banyak air, kualitasnya akan menurun,” ungkapnya.

Harga jual tembakau saat ini berkisar Rp. 35-55 ribu per kilogram. Harga tembakau sawah berkisar Rp. 35-46 ribu per kilogram. Dan harga tembakau gunung berkisar Rp. 48-55 ribu per kilogram.

Heri (30), petani tembakau di Desa Kamoning berharap agar kondisi cuaca dapat tetap konsisten. Dengan demikian, tembakau dapat memperoleh pasokan terik panas sinar matahari yang cukup.

Sehingga menurutnya, hasil rajangan tembakau yang dijemur dapat kering hingga kadar tertentu supaya memiliki kualitas yang tinggi dan dapat terjual dengan harga yang diharapkan.

“Dalam periode waktu-waktu seperti ini, petani memang sangat membutuhkan sinar terik matahari. Karena, kebanyakan sedang memasuki tahap penjemuran tembakau rajangan,” tutupnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles