Puluhan massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Sampang Menggugat (GMSM), mendatangi Kantor Bupati Sampang, Kamis (23/6/2022). Mereka menuntut supaya Pemerintah mengembalikan hak demokrasi pada rakyat dengan menggelar Pilkades serentak.
Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat atas buruknya kinerja sejumlah Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) yang telah ditugaskan oleh Pemerintah Daerah untuk mengisi kekosongan Kepala Desa yang telah purna jabatan.
Korlap Aksi, Marzeli menyampaikan bahwa semenjak Bupati menetapkan Penjabat Kepala Desa untuk memimpin sebanyak 111 Desa di Sampang, tingkat pelayanan kepada masyarakat bukan semakin membaik malah semakin buruk dan dikeluhkan masyarakat.
“SK Bupati Sampang tentang penetapan Penjabat Kepala Desa, membuat Sampang semakin tidak sehat. Semua orang sudah tahu terkait kinerja Pj yang tidak maksimal,” teriak Marzeli alias Lihon di depan Kantor Bupati setempat.
Atas dasar itu, para peserta aksi meminta Pemilihan Kepala Desa serentak untuk segera digelar pada akhir tahun 2022. “Kami minta Bupati keluar, jangan jadi pengecut. Satu Periode saja Sampang sudah dibuat tidak sehat, apalagi mau dua periode,” ujarnya.
Menemui massa aksi, Malik Amrullah Asisten I Pemerintahan Desa dan Kesra Pemkab Sampang menyampaikan bahwa Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi tidak dapat menemui peserta aksi karena sedang tidak ada di tempat.
“Bupati Sampang saat ini tidak ada di tempat, beliau saat ini sedang mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD, jadi belum bisa ditemui,” kata Malik.
Malik meminta masyarakat untuk menyampaikan semua aspirasi dan berjanji akan menampung semua aspira masyarakat. “Semua aspirasi yang disampaikan bapak sekalian, kita tampung dan akan kita sampaikan kepada pimpinan,” tutupnya. (Romi)
