Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang mengingatkan para petani tembakau supaya mengoptimalkan fungsi irigasi ketika kondisi cuaca tidak menentu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Disperta KP Kabupaten Sampang Nurul Hayati saat ditemui salsabilafm.com di ruangannya, Rabu (7/7/2021) pagi.
Nurul Hayati mengatakan, curah hujan tinggi yang mungkin kembali turun memang berpotensi merusak tanaman tembakau. Untuk mengantisipasi persoalan itu, menurutnya petani harus menyiapkan saluran air
Disampaikan pula, jika potensi kerusakan tembakau di lahan dataran rendah lebih tinggi, seperti di wilayah pinggiran Kecamatan Kota Sampang. Karena itu, keberadaan saluran air merupakan solusi efektif untuk menghindari kerusakan.
“Dengan demikian, petani diharapkan bisa mengecek kondisi saluran air di sawah masing-masing untuk mengantisipasi datangnya hujan. Jika digenangi air dalam waktu yang cukup lama, tanaman tembakau berusia tua pun akan rusak,” ungkapnya.
Terpisah, Supardi (45), petani asal Desa kamuning Sampang mengatakan bahwa genangan air memang bisa mengakibatkan tembakau rusak. Apalagi, usia bibit yang ditanam masih terbilang muda.
Beruntung, bibit tembakau yang ditanamnya berada di dataran yang lumayan tinggi. Sehingga, ketika terjadi hujan, air dengan cepat mengalir ke dataran yang lebih rendah.
“Kalau tembakau yang saya tanam alhamdulillah sudah besar, jadi kalau ada hujan tidak khawatir lagi,” katanya.
Sekedar diketahui, akibat curah hujan yang tidak menentu beberapa pekan lalu, sebagian petani tembakau di wilayah Sampang harus menanam ulang bibit tembakau yang rusak akibat tergenang air hujan.
Data yang dihimpun salsabilafm.com, hingga saat ini, sudah ada sekitar 822 hektar lahan petani di Sampang yang sudah tertanami tembakau. (Mukrim)