Kementerian Pertanian menyebutkan ada sebanyak 6 kabupaten yang terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak. Empat kabupaten diantranya di Jawa Timur yaitu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto. Dua lainnya di Provinsi Aceh.
Untuk mengantisapi dan mencegah wabah PMK sampai ke Kabupaten Sampang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang bergerak cepat melakukan surveilans dan membatatasi lalulintas ternak keluar masuk sampang.
Selain itu, Disperta KP Kabupaten Sampang juga giat melakukan komunikasi, informasi, edukasi (kie) tentang bahaya PMK kepada peternak dan pedagang, serta melakukan desinfeksi kandang dan pasar sapi di Sampang.
“Sampai saat ini, surveilans sudah kami lakukan di Kecamatan Sokobanah, Ketapang, Sampang, Torjun, dan Jrengik. Juga ke pasar sapi Sampang dan pasar sapi Ketapang. Sejauh ini belum ditemukan adanya tanda-tanda yg mengarah ke PMK,” papar Hendra Gunawan, Kabid Pertenakan dan Kesehatan Hewan Disperta KP Sampang, Jum’at (13/5/2022).
Hendra mengatakan, ada tanda-tanda PMK yang perlu diketahui oleh masyarakat. Diantaranya, deman tinggi 39-41 derajat, hipersalivasi dan berbusa, sebagian ada luka lepuh di lidah dan di mukosa rongga mulut pada hewan ternak.
Kemudian Pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku pada beberapa ekor sapi, tidak mau makan, sulit berdiri (gemetar), dan bernapas cepat.
“Penyebaran PMK melalui kontak langsung dengan hewan sakit (sapi, kerbau, kambing, domba, babi). PMK ini menular sangat cepat dan bisa menyerang 100% dalam satu kawanan sekandang,” terang Hendra.
Disperta KP Sampang menghimbau agar peternak menjaga kebersihan ternak dan kandang. Sementara pedagang tidak masukan hewan rentan ke Kabupaten Sampang dari daerah positif wabah PMK. “Semoga Sampang tetap aman dari PMK, amiin,” harapnya. (Romi)
Baca juga : Gelar Demontrasi, Ketua MDW Tuntut Polres Sampang Usut Tuntas Mafia Pupuk
