Jika Terealisasikan, Dinkes Sampang Siap Salurkan Vaksin Covid-19 Kepada Masyarakat

Sebagai upaya mengatasi pesebaran pandemi Covid-19, Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan menyebarkan seratus juta lebih vaksin ke seluruh wilayah tanah air mulai akhir tahun 2020. 

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Agus Mulyadi menyampaikan, Senin (5/10/20) pagi, pihaknya siap melaksanakan setiap tugas yang dicanangkan pemerintah pusat terhadap instansinya.

Terkait vaksin Covid-19, Agus menjelaskan, sebenarnya Dinkes sudah siap tanpa ada persolan. Akan tetapi mungkin ada beberapa kesulitan yang akan dijumpai dalam merealisasikannya, seperti dalam mengadvokasi masyarakat.

“Karena vaksin yang rutin saja banyak penolakan, apalagi vaksin Covid yang merupakan program baru. Tapi kami siap menindak lanjuti kalau itu memang kebijakan pusat,” ucapnya.

Dijelaskan dia, Problem antara halal dan haram merupakan alasan pertama penolakan vaksin bagi masyarakat, ia meyakinkan bahwa pemerintah telah menguji dan memastikan bahwa vaksin Covid-19  halal.

“Kemudian problem kedua, efek dari vaksin itu biasanya panas, kebanyakan masyarakat merasa diobati kok malah panas mending tidak usah, nah inilah kendala insidentil di lapangan,” jelasnya.

Sedangkan promblem yang sangat masif adalah persoalan HOAX yang memberitakan vaksin macam-macam, sehingga menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat.

Oleh sebab itu, Agus berharap, agar masyarakat koperatif terhadap program yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan mau menerima vaksin supaya masyarakat terbebas dari penyakit yang menular, khususnya yang bisa dicegah dengan imunisasi termasuk Covid-19. (RM)

Kebahagian Sania ketika mendapat sertifikat The Best Desainer

Terpilih sebagai The Best Desainer dalam pemilihan Putra Putri Batik Kabupaten Sampang 2020,

Sania, Desainer kelahiran Karongan, Tanggumong, Sampang mengaku bahagia dan tidak menyangka dirinya bisa meraih predikat istimewa tersebut.

“Saya tidak menyangka dan bahagia bisa terpilih sebagai the best desainer, sebenarnya saya tidak percayadiri (PD) soalnya disana desainernya banyak dan bagus-bagus,” ungkap pemilik Butik Sania itu kepada salsabilafm, Sabtu (3/10/20) pagi.

Sonia, sapa akrab Sania, menceritakan, dia dipercaya untuk menjadi  desainer dan menjahit batik Pengoleh, batik tulis khas Kecamatan Torjun Sampang yang dikenakan oleh Sari Vatul Koria Putri sebagai Putri Batik Torjun.

“Cuma yang mendisain atau menulis batik Pengoleh ini bukan saya tapi Hj. Subaidah, seniman batik asal Torjun, cuma setelah selesai dipasrahkan ke saya untuk desain dan jahitnya,” jelasnya.

Batik Pengoleh, lanjut Sonia, adalah batik yang menggambarkan legenda 7 sumur Pengoleh yang dijaga oleh ayam hitam, serta terdapat hasil kekayaan alam masyarakat Torjun yang sangat melimpah seperti Cabai dan Tembakau. 

Selain itu, dalam batik Pengoleh juga terdapat corak batik yang meng Indonesia atau nasional. Dijelaskan Sonia, titik sulit dalam mendesain busana batik Pengoleh adalah bagaimana ia mendesain   serta tetap menjaga karakter dan filosofi yang ada dalam batik tersebut.

“Karena jika salah desain, seperti memecah ayam hitammya, walaupun desainnya bagus nanti akan merusak karakter dan makna filosofi Torjun di dalam batik itu, mungkin hal ini yang membuat saya terpilih sebagai the best desainer,” terangnya.

Dia berharap, pada grand final Pemilihan Putra Putri Batik malam Minggu nanti di Pendopo Bupati Sampang, Putri Batik Torjun bisa meraih juara dan dia mengaku siap jika kedepannya ia masih dipercaya oleh publik untuk menjadi desainer dalam kontes serupa. (RM)

Gelar Aksi Demonstrasi, PC PMII Sampang Tuntut Pemerintah Bongkar Mafia Bansos
Aksi demontrasi PC PMII Sampang di depan gedung DPRD setempat. (Foto: Abbaz)