salsabilafm.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, pemerintah menahan impor gula kristal mentah (raw sugar) untuk kebutuhan industri atau rafinasi sebesar 200 ribu ton.
Budi menjelaskan, kuota impor gula kristal mentah pada 2025 ditetapkan sebesar 4,3 juta ton. Hingga saat ini, realisasi impor sudah mencapai 4,1 juta ton. Sisa kuota 200 ribu ton belum diajukan perizinannya oleh perusahaan, sehingga diputuskan untuk ditahan sementara.
“Berarti ada sekitar 200 ribuan yang belum mengajukan. Nah, itu kita tahan dulu, sambil evaluasi realisasi,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (12/9/2025) dilansir Antara.
Keputusan penghentian sementara impor tersebut dibahas dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan pada Kamis (12/9/2025).
Berdasarkan Neraca Komoditas (NK) 2025, kuota impor raw sugar ditetapkan 4.398.880 ton, dengan pengajuan sebesar 4.198.550 ton. Dari jumlah itu, realisasi impor mencapai 70,70 persen atau sekitar 2.968.383 ton.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono juga menegaskan, pemerintah menahan impor gula mentah agar stok gula konsumsi dalam negeri dapat terserap optimal serta mencegah rembesan gula rafinasi ke pasar masyarakat.
Sudaryono menambahkan, kebijakan ini bersifat sementara, namun ke depan pemerintah menargetkan impor gula industri bisa dikurangi secara bertahap hingga akhirnya dihentikan. (*)