Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono mengatakan, untuk tahun 2022 jatah pupuk jenis urea di Kabupaten Sampang berkurang. Pada tahun 2021, kuota pupuk 35.800 ribu ton. Sementara tahun ini berkurang menjadi 30.258 ton.
“Pupuk urea merupakan jenis yang paling banyak digunakan oleh petani Sampang. Sayangnya, kuota pupuk tersebut tahun ini berkurang, yakni berkurang 5,542 ton dari Kouta pada tahun 2021 ” ujarnya, Selasa (1/2/2022).
Suyono menegaskan, pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menentukan banyaknya pupuk yang akan dialokasikan kepada petani di Sampang. Pihaknya hanya sebatas mengusulkan sesuai dengan kebutuhan yang tercantum di e-RDKK.
“Kami sudah mengajukan sebanyak 44 ribu ton. Namun, apalah daya yang memiliki kewenangan tersebut tatap Pemprov Jatim dengan penentuan jumlah pupuk berdasarkan SK gubernur langsung,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, Meskipun alokasi kuota pupuk urea berkurang. Pihaknya menjamin pupuk yang ada mampu mengcover semua kebutuhan petani di Sampang. Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni memperbaiki manajemen penyalurannya.
“Maka dari itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan para distributor dan kios. Tujuannya, memberikan pembinaan dan memperketat proses pendistribusian kepada petani. Kami pastikan itu cukup. Hanya manajemen pengalokasiannya saja yang harus dibenahi,” tutup Suyono. (Mukrim)