Catur Sudarmanto Sebut Pengelolaan Sampah FPRB Sampang Luar Biasa

Spread the love

Catur Sudarmanto Sebut Pengelolaan Sampah FPRB Sampang Luar Biasa
Pengelola Bidang Persampahan FPRB Sampang, Agus Hendra saat menunjukkan produk olahan sampah. (Foto : Fahromi N)

Sekretaris Jendral (Sekjen) Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Timur, Catur Sudarmanto mengapresiasi Pengelolaan Sampah yang dilakukan oleh FPRB Kabupaten Sampang.

“Luar biasa, ini sesuatu yang belum dilakukan oleh FPRB kabupaten kota lain selain di Sampang. Ini akan menjadi inspirasi untuk saya selaku FPRB Jatim, bagaimana inovasi yang dilakukan ini bisa dikembangkan di tempat lain,” ungkapnya saat menghadiri festival Mangrove di Sampang, Minggu (4/12/2022).

Pria yang biasa disapa Mbah Darmo itu bahkan menyebutkan, jika FPRB Jatim tidak bisa membantu secara langsung, pihaknya akan berusaha mengkomunikasikan terutama dengan melalui dunia usaha di jaringan FPRB Jatim.

“Kami akan berusaha untuk membangun komunikasi dengan para pihak, terutama dari dunia usaha, barangkali ada yang berkenan mensuport usaha teman-teman FPRB Sampang dengan pengelolaan sampah ini,” tungaksnya.

Produk hasil olahan sampah FPRB Sampang. (Foto : Fahromi N)

Pengelola Bidang Persampahan FPRB Sampang, Agus Hendra menjelaskan, pihaknya mengelola semua jenis sampah tanpa terkecuali. Mulai dari sampah layak olah, sampah organik, dan sampah layak jual.

“Semua sampah kami proses menjadi barang yang sangat bermanfaat. Tidak ada satupun sampah yang tidak bermanfaat bagi kami, baik untuk ketahanan pangan, dari limbah non organik, semuanya ada,” tuturnya.

Untuk produk hasil pengelolaan sampah, kata Hendra, terbagi menjadi tiga. Pertama sampah layak olah, diantaranya menghasilkan pasir hasil pembakaran, paving, BBM, dan pestisida organik.

Sedangkan sampah organik menghasilkan Pakan Ternak, Pupuk Organik Cair (POC), dan Media Tanam. “Seharusnya Briket bisa, tapi kita belum buat sekarang. Kalau sampah yang layak jual, tinggal kita jual saja,” katanya.

Hendra mengungkap, selama ini sampah selalu dijadikan kambing hitam tatkala terjadi kebencanaan. Semua kegiatan apapun, sampah selalu disalahkan. Menurutnya, mindset itu perlu coba dirubah, apakah benar sampah sumber bencana.

“Mungkin benar, tapi menurut kami karena kesalahan diri sendiri. Sehingga, kami mencari cara supaya bisa mengelola semua sampah, tidak ada satu pun yang terabaikan. Alhamdulillah 100% produk kami hasil olahan tangan sendiri,” terangnya.

“Rubahlah mindset kita bahwa sampah itu adalah uang yang terbuang, jika membuang sampah berarti membuang uang. Kita rubah mindset kita, tetapi memang itu adanya,” imbuhnya. (Romi)


Spread the love

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles