Untuk mengurangi resiko terjadinya bencana, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang rutin melakukan Talk Show untuk mengedukasi masyarakat seputar penanggulangan bencana.
Digelar di Radio Salsabila, Selasa (23/11/2021) malam, FPRB Sampang membahas upaya-upaya pengurangan resiko bencana bersama Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sampang
Hadir sebagai narasumber, Abdul Rachman, Sekretaris Bappelitbangda Kabupaten Sampang memaparkan bahwa Indonesia termasuk Kabupaten Sampang tidak akan terlepas dari bencana.
Karena menurutnya, terdapat 2 faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, yaitu letak geologis dan geografis. “Dari situlah muncul sejumlah bencana seperti gempa bumi, gunung merapi, dan bencana lainnya,” ucapnya.
Untuk meminimalisir resiko bencana supaya tidak terjadi dampak negatif yang begitu besar, Abdul Rachman mengatakan bahwa semua pihak di Kabupaten Sampang harus terlibat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Sedangkan untuk alokasi anggaran bencana kabupaten Sampang, dijelaskan secara real di BPBD tidak terlalu besar karena memang sifatnya antisipasi, yakni hanya berada di kisiran 1-2 miliar rupiah.
Sementara anggaran penangan bencana seperti bantuan logistik terdapat di Dinas Sosial. “Di Dinsos kemarin setelah refocusing sisanya tinggal sekitar 5 miliaran. Ketersediaan anggaran bencana memang relatif,” terangnya.
“Jika tidak terjadi bencana dan mudah-mudahan tidak, maka anggaran kebencanaan akan menjadi Silpa berjalan untuk dialokasikan kembali tahun berikutnya. Itu yang disebut sisa anggaran,” pungkasnya. (Romi)