Koperasi Merah Putih di Sumenep Banyak yang Belum Aktif, Ini Penyebabnya
Redaksi - Saturday, 20 September 2025 | 07:43 PM


salsabilafm.com – Meski telah berbadan hukum dan mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM, Koperasi Merah Putih di Kabupaten Sumenep hingga kini banyak yang belum menunjukkan aktivitas signifikan. Penyebabnya adalah tidak ada modal dan kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, Jum’at (19/9/2025).
“Terutama yang hanya mengandalkan pinjaman eksternal. Tapi yang siap secara internal, sudah ada yang bergerak. Contohnya di Sepanjang, Sukarame dan Nonggunung, itu nyata berjalan,” kata Ramli.
Menurut Ramli, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah memberikan fasilitasi mulai dari pembinaan, pengawalan hingga sosialisasi terkait tata cara akses permodalan. Namun, ia menilai bahwa masih banyak koperasi yang belum berproses secara aktif.
“Pihak bank sudah siap. Tapi perlu diawali dengan proposal dan kajian bisnis yang disahkan melalui Musyawarah Desa. Ini yang masih belum dilakukan banyak koperasi,” ungkapnya.
Pemkab Sumenep saat ini memprioritaskan desa berstatus Desa Mandiri dan kelurahan dalam pengajuan pinjaman melalui skema perbankan. Dari total 334 desa dan kelurahan di Sumenep, sebanyak 105 desa dan kelurahan telah masuk dalam daftar prioritas, dengan penyaluran dana melalui Bank BNI sebagai bagian dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Meski demikian, Ramli tidak menampik adanya kendala teknis di tingkat desa, mulai dari keterbatasan SDM hingga minimnya pengalaman dalam penyusunan dokumen usaha.
“Kami akui masih ada keterbatasan. Tapi itu tidak menjadi alasan untuk tidak bergerak. Justru ini momentum untuk belajar dan mandiri,” tegas Ramli.
Koperasi Merah Putih bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi berbasis komunitas. Legalitas koperasi tersebut telah disahkan melalui akta notaris dan pengesahan resmi dari Kemenkumham.
“Pihak bank sekarang sudah pada posisi menunggu. Dan itu sudah clear di internal kami. Dari sisi pemahaman sosialisasi sudah selesai,” ujar Ramli. (*)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
a day ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
a day ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
a day ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
