Komunitas Ojol di Sampang Nyalakan 1000 Lilin dan Kecam Represifitas Aparat
Redaksi - Saturday, 30 August 2025 | 10:48 AM


salsabilafm.com – Solidaritas masyarakat dan pemuda dan Komunitas Ojol di Sampang menggelar aksi seribu lilin sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan. Affan meninggal usai dilindad mobil barakuda Brimob saat demonstrasi DPR di Jakarta.
Aksi yang digelar pada Jum’at (29/8/2025) malam
di halaman Mapolres Sampang ini dimulai dengan denga tahlil dan doa bersama. Kemudian, menyalakan 1.000 lilin sebagai simbol keprihatinan dan penghormatan terakhir bagi almarhum.
Perwakilan ojol, Ahmad Habibur Rahman, menyampaikan keluhannya atas perlakuan aparat terhadap para pengemudi. Dia berharap
kejadian seperti yang menewaskan Affan terulang lagi. “Ojek online, masyarakat, siapapun itu, jangan diperlakukan seperti musuh. Tolong jangan dibentak-bentak, kami semua manusia. Banyak kawan ojol sudah lengkap surat-suratnya, tapi tetap dibentak,” ucapnya.
“Kepada kepolisian, khususnya di Sampang, jadikan ini pelajaran agar tidak ada lagi perlakuan seperti itu,” sambungnya.
Faisal Amin, mahasiswa Sampang ikut menyampaikan kritik keras kepada polisi. Menurut dia, aparat yang seharusnya melindungi justru menjadi pembunuh rakyat.
“Saya kecewa, dan saya mengimbau kepada Kapolres Sampang agar hal seperti ini tidak terjadi di kota kita,” tegas Faisal.
Helmi, perwakilan Aliansi BEM Kabupaten Sampang, turut menyampaikan aspirasinya di depan Kapolres. Dia menegaskan bahwa peran mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat.
“Sayangnya, beberapa kali kami justru mendapat ancaman dan tindakan represif. Harusnya ketika ada demo, cukup ditemui dan diajak diskusi. Tidak perlu ada bentrokan,” kecam Helmi.
Menanggapi aspirasi massa, Kapolres Sampang AKBP Hartono menyatakan komitmennya menjaga keamanan secara humanis. Dia berharap agar kejadian di Jakarta tidak terulang di Sampang.
“Demi Allah, saya tidak pernah punya niat ataupun memerintahkan anak buah saya untuk melakukan tindakan demikian. Mari kita doakan agar anggota kami dalam menjalankan tugas tetap manusiawi,” ungkapnya.
Hartono mengatakan, dirinya ingin setiap aksi ditemui oleh pimpinan terkait agar tidak ada pelampiasan ke Polisi di lapangan. Sebab, jika tidak ditemui, massa jadi kecewa dan terjadi gesek dengan aparat.
“Padahal niatnya bukan permusuhan. Mari kita sama-sama ciptakan suasana kondusif,” pesannya.
Usai menyampaikan aspirasinya, massa kemudian bergeser ke depan Mapolres dengan menyalakan lilin dan melakukan orasi mengecam represifitas aparat dan mendoakan Affan. (syie)
Next News

Influencer Anas dan Adel Cabut Laporan Pencemaran Nama Baik, Kasus Berakhir Damai
a day ago

Gegara Akreditasi, 30 PAUD di Sampang Ditutup dan Insentif Guru Disetop
a day ago

Peringati Hari Jadi ke-402, Puluhan Raja Nusantara se-Indonesia Akan Hadir di Sampang
a day ago

Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan
2 days ago

294 Personel Disiagakan untuk Pengamanan Nataru di Pamekasan
2 days ago

Genjot Swasembada Pangan, Pemkab Sampang Kucurkan Rp581 Juta untuk Pengadaan Alsintan
2 days ago

Target Terlalu Tinggi, Capaian PAD Parkir Sampang 2025 Terancam Meleset
2 days ago

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
10 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
10 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
10 days ago
