Para demonstran dalam aksi tolak pelaksanaan Pilkades serentak 2025 di depan Kantor Pemkab Sampang, Madura, Rabu (6/10) nekat akan menginap lantaran tidak ditemui Bupati Sampang, Slamet Junaidi.
Diketahui bahwasannya, Bupati Sampang sedang tidak ada di kantornya lantaran sedang melakukan tugas kedinasan ke luar kota yakni, Jakarta sehingga tidak bisa menemui.
Mengetahui hal itu, demonstran yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sampang (AMS) memilih menunggu kedatangan Bupati Sampang, bahkan mereka rela menginap berhari-hari.
Hal tersebut dikatakan oleh salah satu Koordinasi Lapangan (Korlap) aksi, Rolis Sanjaya dengan tegas mengatakan sesuai surat pemberitahuan bahwa Demonstasi ini mulai pukul 08.00 wib sampai menang.
“Walaupun teman-teman pulang, saya akan menetap di sini depan Kantor Pemkab Sampang, sampai Bupati mau bertemu dengan kami,” ucapnya.
Artinya aksi tersebut belum berakhir sebelum pihaknya berdialog langsung dengan Slamet Junaidi selaku Bupati Sampang, supaya bisa menjelaskan secara langsung kepada publik terkait Surat Keputusan (SK) Bupati nomor 188.45/272/KEP/434.013/2021.
“Jika tidak ditemui Bupati Sampang, kami akan tunggu apapun resikonya sampai menang,” tegasnya.
Bahkan dirinya dengan berani siap mogok makan dan minum demi bertemu Bupati Sampang. “Saya janji, saya siap mati dan dikuburkan di sini, saya Rolis Sanjaya tidak akan pulang demi demokrasi ini,” tegasnya.
Sebab, SK Bupati Sampang nomor 188.45/272/KEP/434.013/2021 tentang pelaksanaan Pilkades serentak yang akan digelar 2025 mendatang dinilai akan berdampak pada jalannya roda pemerintahan desa yang tidak optimal karena diisi oleh Pejabat Pengganti (PJ).
“Kami khawatir terjadi jual beli jabatan seperti yang terjadi di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
