(Foto: Mukrim)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang punya target pendapatan asli daerah (PAD) cukup besar. Tahun lalu organisasi perangkat daerah (OPD) ini dibebani target Rp 4.707.000.000.
Sumber pendapatan Diskopindag berasal dari beberapa jenis objek retribusi. Di antaranya, pasar, uji tera, layanan parkir di pasar, jasa giro, dana bergulir, dan denda retribusi layanan pasar. Selama 2021, diskopindag belum mampu mencapai target PAD.
Sekretaris Diskopindag Sampang Barrul Alim tidak menampik keseluruhan beban PAD di instansinya belum tercapai maksimal. Namun, pada objek retribusi tertentu ada yang melebihi target. Seperti retribusi pasar yang mampu menembus 103,94 persen dari target. Retribusi pasar selalu menjadi tumpuan.
“Dari target yang ditentukan pasca perubahan anggaran keuangan (PAK) itu belum tercapai 100 persen. Capaiannya di angka Rp 4.458.913.742,38 atau 94,73 persen. Bahkan, selama setahun salah satu objek retribusi nihil pencapaian,” ujarnya, Rabu (12/1/2022).
Satu objek retribusi yang sama sekali tidak memperoleh pendapatan adalah denda retribusi layanan pasar bagi pedagang. Objek ini tidak tercapai karena diskopindag telah menggunakan sistem karcis dan intens menagih ketika pasar beroperasi.
“Karena itu, tidak ada pengguna layanan yang dianggap telat membayar retribusi pasar. Sebab, melalui sistem karcis itu, kini objek retribusi dari denda layanan re tribusi pasar sudah dihapus. Hal ini demi mencegah piutang dari tanggungan yang belum bayar denda,” katanya.
Pada 2022, objek retribusi diskopindag berkurang menjadi 5 objek. Target yang dibebankan Rp 6.544.000.000. Jauh meningkat dibanding beban target tahun lalu. Kenaikan target ini tidak lain karena mengacu pada pencapaian tahun lalu dan beberapa pertimbangan lain. (Mukrim)
