Pedagang Pasar Srimangunan Sampang Kompak Berharap Stop PPKM Darurat

Spread the love

Pedagang Pasar Srimangunan Sampang Kompak Berharap Stop PPKM Darurat
Sepi, salah satu pedagang pakaian di pasar Srimangunan Sampang menunggu pembeli

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang hingga 30 Agustus 2021. Hal tersebut membuat para pedagang di Kabupaten Sampang menjerit meratapi penghasilan yang kian tidak menentu.

Salah seorang pedagang pakaian di Pasar Srimangunan Sampang, Maimuna (27), mengeluhkan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang terus memperpanjang PPKM untuk mencegah pesebaran Covid-19.

Perumpuan asal desa Kamoning itu mengaku perekonomiannya semakin terpuruk semenjak pandemi Covid-19 yang kemudian diikuti dengan adanya PPKM sebagai langkah antisipatif pemerintah.

“Penjualan dan pengunjung menurun, Ya begini sekarang kondisinya sangat sepi, bukan merosot lagi, tidak ada yang beli sama sekali. Terus terang sangat jauh dari sebelum ada PPKM,” keluhnya, Kamis (26/8/2021).

Maimuna mengatakan, sebelum PPKM omset penjualannya masih menembus kisaran satu hingga dua juta rupiah. Namun semenjak PPKM, omset dagangannya paling besar hanya 100-150 ribu rupiah.

“Sekarang nyari uang 200 ribu saja susah, paling besar perhari 100-150 ribu. Kami harap PPKM disetop karena pasar sepi, pedagang banyak yang ngeluh. Semoga PPKM tidak dilanjut lagi,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Mukhlis (26), pria yang juga menjual pakaian di pasar Srimangunan ini mengaku kesulitan untuk mendapatkan hasil selama PPKM diberlakukan.

“Selama PPKM sepi pembeli, kadang tidak ada pembeli sama sekali. Semoga saja PPKM tidak diperpanjang kembali, bingung untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles