salsabilafm.com – H-7 menjelang hari Raya Idul Adha 1445 H, harga hewan kurban di Kabupaten Bangkalan mulai naik. Kenaikan hewan kurban berkisar 1 juta sampai 2 juta.
“Naiknya harga hewan kurban nampaknya sudah biasa, karena ini memang momentum para pedagang maupun para peternak untuk meraup keuntungan,” kata Mujib (25), warga Blega, Senin (10/6/2023).
Dia menjelaskan, harga hewan kurban tahun ini lebih meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, tahun lalu harga hewan ternak turun drastis lantaran adanya penyakit PMK dan Lato-lato.
“Kalau sekarang kan hampir sudah tidak ada penyakit sapi, makanya harga sapi mengalami kenaikan,” tuturnya.
Hal senada dikatakan oleh Aji (48), pedagang sapi asal Kabupaten Sampang. Menurutnya, kenaikan harga sapi menjelang hari raya idul adha tidak bisa ditekan, lantaran harga kulakan dari para peternak juga mengalami kenaikan.
“Ya, harus disesuaikan dengan harga pengambilannya. Belum lagi nanti untuk biaya operasionalnya,” ucapnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid, melalui Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Ali Makki, mengaku tidak bisa menekan lonjakan harga menjelang lebaran. Sebab, hal itu merupakan hak individu masing-masing pedagang.
“Kalau urusan harga itu kan wewenangnya masing-masing mas,” terangnya dihubungi via seluler.
Dia mengaku akan lebih fokus pada pengawasan pengiriman sapi ke luar daerah. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pengiriman hewan kurban yang tidak sehat.
“Hewan ternak yang sudah divaksin akan dipasang ear tag. Kemudian, lembaganya akan mengeluarkan surat keterangan sehat hewannya. Jika semua administrasi itu terpenuhi, hewan bisa dikirim ke luar daerah,” jelasnya. (Isrok)
