Dalam beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Bangkalan mengalami lonjakan, bahkan peningkatan kasus di kota salak tersebut tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB) yang berdampak pada penuhnya ruang isolasi dan intensif di sejumlah rumah sakit daerah.
Selain Bangkalan, Kudus juga menjadi sorotan nasional dalam peningkatan kasus Covid-19. Lonjakan kasus pesebaran virus Corona di dua daerah tersebut dinilai mempunyai kemiripan jenis virus.
Kemiripan jenis virus corona di dua daerah tersebut diketahui melalui uji sampel virus yang dilakukan oleh Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga ( Unair).
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima 24 sampel virus corona dari Bangkalan, dari keseluruhan pihaknya hanya baru berhasil menguji 3 sampel virus dengan sempurna.
“Sampel yang kami terima agak kurang sempurna sehingga dari 24 sampel yang kira running dalam proses itu, yang sempurna benar hasilnya baru 3 sampel,” ungkap Prof Nasih, Senin (14/6) kemarin.
Menurutnya, hasil identifikasi virus tersebut menunjukkkan adanya kemiripan antara virus corona di Bangkalan dan Kudus. Hanya saja, pihaknya belum dapat menyimpulkan hal tersebut secara pasti.
“Hasilnya tampak tidak jauh dari varian virus Kudus, tapi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa karena sampel yang baru bisa diidentifikasi masih tiga,” ujarnya.
Namun dirinya menegaskan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan tidak boleh disepelekan, perlu adanya respon secara khusus dan penanganan spesifik agar penyebaran virus corona di Bangkalan dapat teratasi. (Romi)
