salsabilafm.com – Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PDAM Trunojoyo Sampang dipastikan berkurang dibanding tahun 2024. Penyebabnya, sumber air Ruberuh rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Pada tahun 2024 lalu, PDAM Trunojoyo Sampang hanya menghasilkan PAD Rp 1.1 Miliar dari target Rp 1. 5 Miliar. Namun, pada 2025 ini, target tersebut turun hingga Rp 800 juta.
Kepala Satuan Pengawas Internal PDAM Trunojoyo Sampang Yazid Solihin mengatakan, menurunnya target PAD tahun ini lantaran sumber Ruberuh yang rusak akibat bencana alam yang terjadi pada 2024.
“Karena adanya penebangan hutan, juga karena alih fungsi lahan dan kemarau yang panjang. Akibatnya terjadi kontraksi tanah hingga air terasa asin dan keruh,” katanya saat dihubungi, Senin (24/3/2025).
Saat ini, hampir tujuh bulan sumber air yang berasal dari Ruberuh hanya bisa digunakan untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) dan tidak bisa diminum. Yazid mengaku, pihaknya sudah melakukan upaya koordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk melakukan perbaikan dan menggandeng PDAM Surabaya.
“Setelah hasil tes laboratorium, ternyata tidak bisa diperbaiki. Malah disarankan untuk ditutup,” katanya.
Yazid mengaku pihaknya sudah menawarkan kepada pelanggan terdampak, namun mereka menolak untuk dilakukan penutupan. Justru, kata dia, pelanggan menuntut kompensasi agar pemkab sebagai pemilik modal memberikan keputusan pemakaian minimal.
“Jadi, mau berapa pun penggunaan air oleh pelanggan, hanya diwajibkan membayar Rp47 ribu saja,” pungkasnya. (Syad)