salsabilafm.com – Produksi garam rakyat di Kabupaten Sampang hingga awal Agustus 2025 masih jauh dari target yang ditetapkan. Dari total target sebesar 325 ribu ton, realisasi produksi baru mencapai sekitar 20 ton.
Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya Dinas Perikanan (Diskan) Sampang, Moh. Mahfud mengatakan, rendahnya angka produksi tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang belum stabil. Meskipun telah memasuki musim kemarau, intensitas hujan yang masih tinggi membuat para petani garam belum bisa memproduksi secara maksimal.
“Target produksi garam rakyat tahun ini sebanyak 325 ribu ton. Tapi sampai sekarang, realisasinya baru 20 ton,” katanya, Selasa (5/8/2025).
Mahfud menambahkan, anomali cuaca menyebabkan musim kemarau berjalan tidak normal, yang berdampak besar pada proses penguapan air laut sebagai bahan baku utama produksi garam. Bahkan, sebagian garam yang sudah dihasilkan mengalami perubahan warna menjadi kekuningan, yang tentu saja menurunkan kualitas dan nilai jualnya.
“Produksi tahun ini berpotensi menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi kami tetap optimis hasilnya bisa maksimal apabila musim kemaraunya benar-benar stabil,” imbuhnya.
Dia memaparkan, produksi garam rakyat merupakan sektor penting dalam perekonomian masyarakat pesisir di Kabupaten Sampang. Pemerintah daerah berharap kondisi cuaca segera membaik agar proses produksi bisa kembali normal dan target produksi nasional tetap tercapai.
“Tetap optimis produksi garam tahun ini maksimal, manakala musim kemaraunya stabil,” pungkasnya. (Mukrim)