Ketersediaan stok vaksin Covid-19 mulai habis, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang segera mengajukan permohonan penambahan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pusat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes KB Kabupaten Sampang Agus Mulyadi menyampaikan, persoalan habisnya stok vaksin tidak hanya terjadi di Kabupaten Sampang, akan tetapi menjadi problem hampir di semua kabupaten.
“Karena intervensi itu tidak hanya dilakukan Provinsi, tapi juga oleh pusat. Ketika pusat melihat vaksin kurang, mereka juga melihat ketersediaan vaksin di pusat, jadi tidak otomatis daerah kurang kemudian didrop,” jelasnya, Senin (23/8/2021).
Menurut Agus, persoalan saat ini adalah ketika daerah sudah berusaha (effort) untuk meyakinkan masyarakat, kemudian setelah masyarakat mulai termotivasi untuk melakukan vaksinasi, malah ketersediaan stok yang terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi, saat ini pihaknya telah mengajukan sebanyak 35 ribu vaksin kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
“Saat ini, gudang vaksin kami sudah habis stoknya, terkirim ke beberapa Puskesmas. Jadi sampai hari ini itu sisanya antara 4-5 ribu sasaran yang sudah ada di Puskesmas dan tinggal nyuntik saja,” terangnya.
Dipastikan, untuk ketersediaan vaksin sinovac beberapa hari kedepan akan habis. Sedangkan untuk vaksin Moderna dan AstraZeneca masih ada namun stok terbatas, bagi masyarakat yang membutuhkan agar segera mendaftar.
“Secara keseluruhan, sejauh ini vaksin itu kami dapat droping sekitar 100 ribu sasaran, kemudian untuk realisasinya sekitar hampir 100 ribu juga. Sedangkan untuk ketersediaan kembali vaksin Sinovav, kami tidak bisa memastikan, tergantung pusat,” pungkasnya. (Romi)