salsabilafm.com- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menilai implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Hal itu, diungkap Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.
Paradigma perpustakaan tidak lagi berfokus pada pengelolaan koleksi buku, tetapi juga bagian inovasi layanan kepada masyarakat dan Program TPBIS. Mengingat Porsi tugas perpustakaan melakukan transfer knowledge yakni pengetahuan yang ada di perpustakaan sampai kepada masyarakat.
“TPBIS ini sebagai bentuk implementasi lain kedalaman pengetahuan seseorang dengan menghasilkan produk barang dan jasa yang bisa dikaryakan secara langsung kepada masyarakat, seperti pengetahuan produk maupun kuliner,” katanya.
Sementara, Kepala Dispusip Sampang Suhartini Kaptiati mengatakan, hanya 3 Desa dari 180 Desa di Kabupaten Sampang yang sudah memiliki perpustakaan dan bermitra dengan Dispusip dalam penerapan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
” Diantaranya, Desa Daleman, Desa Ragung dan Desa Bunten Barat. Literasi atau minat baca masyarakat di Kabupaten Sampang saat ini perlu ditingkatkan demi meningkatkan pengetahuan dan pada Tahun 2024 nanti kami akan menggandeng 2 Desa dan 1 Kelurahan untuk mewujudkan program TPBIS,” paparnya.
Ia menjelaskan, Peningkatan indeks literasi masyarakat masih membutuhkan adanya kolaborasi dari semua OPD terkait. Untuk menyamakan persepsi, pokok pemikiran dan gerak langkah dalam memotivasi masyarakat dari tingkat desa melalui program TPBIS
” Perpusda Sampang akan menjadi pusat kegiatan pengembangan masyarakat baik untuk promosi, minat baca, keterampilan, diskusi dan tempat untuk berinovasi. Adanya gedung perpustakaan ini dalam rangka mewujudkan tekad untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sampang,” pungkasnya. (Mukrim)
