salsabilafm.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menyatakan orang kaya tidak diperkenankan bersekolah di Sekolah Rakyat. Saat ini pembentukan Sekolah Rakyat sedang diajukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sampang.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud mengatakan, validasi data keluarga miskin penting dilakukan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) agar yang masuk ke Sekolah Rakyat itu nanti tepat sasaran.
Kata Mahfud, keluarga miskin harus betul-betul dilihat jangan dari aspek luarnya saja. Tetapi ditanya betul kerjaan orang tua atau Kepala keluarganya. Sebab, kalau hanya dilihat dari rumahnya itu bukan jaminan orang kaya atau miskin.
“Karena kalau cuma rumah itu bisa saja orang dulu itu pernah kaya, namun sekarang sudah miskin karena faktor diPHK atau faktor lainnya,” katanya, Jum’at (16/5/2025).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap dengan adanya Sekolah Rakyat, Sampang bisa segera keluar dari posisi daerah termiskin di Jawa Timur. Selain itu, masyarakat juga bisa lebih sadar akan pentingnya pendidikan. Sebab, kata dia, maju tidaknya sebuah daerah itu tergantung sejauh mana kemajuan pendidikan di daerah tersebut.
“Tentu pendidikan ini tidak menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Tetapi menjadi tanggung jawab bersama, yang di situ orang tua sadar akan pentingnya pendidikan, masyarakat membantu dan mendukung selama pendidikan itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” terangnya.
Mahfud menuturkan, Komisi IV DPRD Sampang mendukung langkah Pemkab dalam pembentukan Sekolah Rakyat. Karena sekolah tersebut merupakan sekolah elit yang cuma dikhususkan untuk orang-orang tidak mampu. Model sekolahnya pun berbentuk Boarding School atau berasrama. Artinya, di sekolah tersebut nanti akan lengkap dengan berbagai fasilitas. Seperti lapangan sepak bola dan lapangan bulu tangkis, serta fasilitas pendukung lainnya.
“Untuk tingkatan sekolahnya itu mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) ada disitu. Dan dari anak orang-orang kaya tidak boleh masuk ke Sekolah Rakyat tersebut,” pungkasnya. (Mukrim)