Anomali Cuaca, Produksi Garam di Sampang Terancam Turun

Spread the love

salsabilafm.com – Fenomena cuaca La Nina berdampak pada penurunan produksi garam dan pendapatan bagi petambak garam di Kabupaten Sampang. Akibat anomali cuaca ini, target pencapain produksi garam tahun 2024 di Kota Bahari diperkirakan meleset.

Kabid Budidaya dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang, Muhammad Mahfud menyampaikan, dampak La Nina membuat musim kemarau basah tahun ini berdampak pada tidak optimalnya produksi garam milik petani di Sampang. Pada tahun 2023 produksi garam mencapai 326.913 ton. Jumlah produksi garam tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang lima tahun terakhir di Kabupaten Sampang, karena didukung oleh cuaca.

“Meski cuaca tidak sebagus tahun kemarin, kami tetap optimis produksi garam milik petani tahun ini dapat mencapai target,” jelasnya.

Sementara Ketua Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Sampang, Jakfar Sodiqin mengaku cuaca tahun ini tidak sebaik tahun kemarin. Akibatnya, produksi garam di Sampang diprediksi menurun.

“Kemarau tahun ini tidak sebagus tahun kemarin. Jadi, jika hasil produksi tahun ini mencapai 300 ribu ton itu sangat bagus,” tuturnya.

Jakfar juga menyebut harga garam rendah. Kisarannya, dari 400 rupiah hingga 1000 perkilonya, tergantung pada kualitas garam. Hal itu, kata dia, dipicu melimpahnya produksi garam pada 2023 lalu.

“Para petani banyak menyimpan garam digudangnya dan dijual tahun ini,” ucapnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles