Imbas PPKM dan Cuaca Buruk, Harga Bahan Pokok Naik di Pasar Tradisional Sampang

Spread the love

Imbas PPKM dan Cuaca Buruk, Harga Bahan Pokok Naik di Pasar Tradisional Sampang
Sepi pengunjung, aktivitas salah satu pedagang komoditas rempah di pasar Srimangunan Sampang, Kamis (29/7/2021)

Harga sejumlah bahan pokok terpantau naik di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kenaikan salah satunya terjadi pada cabai rawit baik merah maupun hijau yang kian pedas.

Beberapa komoditas bahan pangan yang juga mengalami kenaikan antara lain, daging sapi, minyak goreng curah, cabai merah, bawang merah, dan kentang.

Pantauan salsabilafm.com, Kamis (29/7/2021), harga bawang merah menembus Rp. 35 ribu per kilogram dan bawang putih Rp. 39 ribu, bawang prei Rp. 37 ribu, serta bawang bombay Rp. 25 ribu per kilogram.

“Untuk harga bawang, harga fluktuatif, kadang turun kadang naik, tergantung harga di agen, seperti harga bawang merah semula Rp. 27 ribu, naik Rp. 33 Ribu dan naik lagi Rp. 35 ribu. Sekarang turun Rp 34 ribu per kilogram,” kata Maimuna (43) salah satu pemilik toko sembako di pasar Srimangunan Sampang.

Maimuna menjelaskan, belum stabilnya harga komuditas tersebut, jika menurut keterangan dari pihak agen efek dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang diperpanjang ke PPKM Level 4.

“Selama PPKM darurat Jawa-Bali, aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk transaksi jual beli yang juga berdampak pada kecepatan pengiriman. Apalagi sekarang PPKM diperpanjang,” katanya.

Kenaikan juga terjadi pada harga cabai, untuk jenis rawit hijau dibanderol Rp. 50.050 per kilogram. Harga ini naik dibandingkan sebelum PPKM Rp. 46.600 per kilo.

Sementara cabai rawit merah Rp. 72.800 per Kilo, naik dari harga sebelumnya Rp. 70.550 per kilo. Selain cabai rawit, kenaikan juga terjadi pada cabai merah besar, cabai merah keriting dan bawang merah.

Abdus Sukur, Kasi Perdagangan dan Informasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang membenarkan naiknya sejumlah komoditas di pasaran.

Menurutnya, kenaikan harga komoditas rempah dipicu cuaca cukup ekstrem di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang proyeksinya akan berlangsung lama. “Mudah-mudahan bulan Agustus situasinya akan lebih baik lagi,” harapnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles