salsabilafm.com – Pemilik Sumur bor yang menyemburkan air setinggi 25 meter di Dusun Tonaung, Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang terpaksa mengungsi ke rumah martuanya. Rumah itu berjarak 200 meter dari lokasi semburan.
“Pusat semburan hanya berjarak 5 meter dari rumah yang saya tinggali. Untuk itu, kami mengungsi ke rumah martua,” kata Rokib kepada salsabilafm.com di lokasi, Sabtu (3/8/2024).
Rokib menjelaskan, tujuannya melakukan pengeberon agar kampungnya tidak kekurangan air, terlebih di musim kemarau. Pengeboran dilakukan selama 38 hari memakai biaya pribadi dan keluarga besarnya.
“Tujuanya, untuk saya pribadi dan masyarakat. Kami juga punya niat bila berhasil akan disalurkan untuk dua yayasan. Yayasan punya KH Mujahid dan yayasan punya Ust Syuhdi,” ungkapnya.
Dijelaskan, di kampungnya kesulitan air bersih, terutama pada musim kemarau. Karenanya, dia melakukan pengeboran.
“Setelah mengundang ahli bor, diperkirakan di depan rumah itu ada sumber dengan empat sumber deras di kedalaman 90 meter,” tuturnya.
Dia mengaku sejumlah barang perabotan di rumahnya dan barang dagangan di tokonya juga dikeluarkan.
“Semua barang barang di rumah dan toko saya pindahkan ke rumah martua saya juga,” tambahnya.
Menurut Rokib pengeboran itu dimulai sejak 38 hari lalu. Dan hari Kamis (1/8/2024) malam pengeboran dihentikan. Sebab, saat itu dirasakan sudah sampai di titik sumber air.
“Jadi pengeboran dihentikan karena sudah sampai di titik sumber air,” pungkasnya. (Mukrim).
