salsabilafm.com – Dalam rangka menuju puncak hari jadi ke 80 provinsi Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak melakukan ziarah ke makam mantan Gubernur Jatim, Raden Panji Mohammad Noer, di jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Rabu (8/10/2025).
Di lokasi, Emil Dardak didampingi oleh Wakil Bupati Sampang, Ahmad Mahfud, Ketua DPRD, Forkopimda, dan perwakilan Bupati se-Madura, serta pejabat pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Emil Elistianto Dardak memimpin prosesi penghormatan, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, hingga tabur bunga.
Seusai acara, Emil memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Gubernur periode 1967- 1976 itu. Menurut Emil, sosok Raden Panji Mohammad Noer mempunyai tekad yang kuat atas cikal bakalnya pembangunan jembatan Suramadu.
“Sampai di akhir hayatnya, jenazah beliau dibawa ke persemayaman terakhir melalui jembatan Suramadu,” katanya.
Emil menjelaskan bahwa dirinya juga tumbuh dari orang tua dan keluarga abdi negara yang bekerja di bidang pembangunan jalan, yang mendedikasikan energinya untuk pembangunan jembatan Suramadu saat bertugas di bina marga.
“Jadi suatu kebetulan ya, membuat hal ini menjadi kesan yang personal bagi saya pribadi yang saat ini sebagai abdi masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Dia menambahkan, dengan eksistensinya jembatan Suramadu bukan alasan untuk masyarakat tidak memiliki tantangan. Utamanya bagi masyarakat Madura yang masih mengharapkan pembangunan yang holistik, yaitu tidak hanya dengan pembangunan fisik, tetapi juga memerlukan pembangunan yang non fisik.
“Dalam konteks ini kita harus melanjutkan estafet kepemimpinan Gubernur Mohammad Noer, dengan konsistensi dalam mewujudkan pembangunan di pulau Madura,” tambahnya.
Menurut dia, selama perjalanan dari Surabaya, pihaknya melihat sebagian ruas jalan sudah diperlebar. “Ini sebagai salah satu penopang kelancaran kegiatan masyarakat dipulau Madura,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, dengan berdirinya rumah sakit Mohammad Noer di Sampang, yang menjadi salah satu Rumah sakit rujukan masyarakat di pulau Madura, diharapakan dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Terutama yang lokasinya di sisi timur pulau Madura seperti Sumenep, Pamekasan, dan Sampang sendiri.
“Mungkin sebagian warga dari Bangkalan merasa tinggal menyebrang Suramadu bisa lebih dekat menuju ke Rumah Sakit rujukan yang ada di Surabaya. Namun kalau Bangkalannya di Blega mungkin akan nyaman untuk kesana (RSUD Sampang),” tukasnya.
Dengan pembangunan rumah sakit Regional tersebut, kata Emil, dapat menjadi harapan baru bagi masyarakat Madura. Selain juga untuk mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit provinsi yaitu RS dr. Soetomo, Surabaya.
“Jadi kalau Madiun punya rumah sakit Sudono, Malang punya rumah sakit Saiful Anwar. Wes wayahe (sudah saatnya) Madura mempunyai rumah sakit rujukan sebagai kebanggaan masyarakat Madura yang kita dedikasikan namanya pada Gubernur Raden Panji Mohammad Noer,” pungkasnya. (Bad)