The Power of Woman, KPU Sampang Gelar Sosialisasi Sasar Pemilih Perempuan.

Spread the love

salsabilafm.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk perempuan di Hotel Panglima Sampang. Kegiatan ini digelar karena persentasi pemilih perempuan cukup besar dalam setiap penyelenggaraan Pemilu.

Dari puluhan pemilih perempuan yang hadir antaranya perwakilan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU, Aisiyah, Sekolah Perempuan (SP), Nasyiatul Aisiyah, Korps PMII Putri (Kopri), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di tingkat Kabupaten.

Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Sampang, M Syamsul Arifin mengingatkan, peran perempuan menjadi modal besar suksesnya Pemilu. Pihaknya mendorong para perempuan untuk terlibat aktif dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu.

“Perempuan harus mengambil peran, karena jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, jumlah DPT kita 761.421, dengan riancian pemilih laki laki 372.726 dan 388.695 pemilih perempuan. Jadi pemilih perempuan hampir 50% lebih banyak,” katanya.

Iya berharap pemilih perempuan ikut berpartisipasi mengingat pentingnya peranan perempuan dalam peningkatan partisipasi pemilih pada Pemilu Tahun 2024.

Sebagai contoh: perempuan, khususnya ibu rumah tangga mempunyai “power” untuk mengajak anggota keluarganya untuk datang menggunakan hak pilihnya di TPS pada hari pemungutan suara.

Kordiv Sumber Daya Manusia Bawaslu Kabupaten Sampang, Mat Sodik mengatakan, Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi perempuan dalam pengawasan Pemilu terutama menjelang Pemilu serentak tahun 2024. Peran perempuan dipandang penting untuk ditingkatkan sebagai bagian dari afirmasi perempuan dalam politik dan demokrasi.

“Betapa penting peran perempuan dalam pengawasan Pemilu serta bagaimana kontribusi perempuan dapat dilakukan dan diafirmasi oleh Bawaslu sebagai pengawas partisipatif. Bahkan di Bawaslu sendiri perwakilan panwascam ada dua sebagai keterwakilan perempuan yaitu kecamatan Omben dan Sokobenah,” katanya.

Perempuan Indonesia secara keseluruhan masih minim mendapatkan akses informasi. Bawaslu saat ini banyak mendorong program pencegahan dengan selalu melibatkan perempuan. Kedepannya kalangan perempuan lebih kritis menentukan pilihan sehingga akan melahirkan pemimpin terbaik.

“Kuncinya satu, kalangan perempuan mendapatkan literasi yang cukup soal kepemiluan atau pengawasan partisipatif,” pungkasnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles