salsabilafm.com – Pulau Mandangin perlu perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Sampang. Sebab, luas pulau yang terletak di selatan Kota Sampang itu diperkirakan berkurang. Penyebabnya, abrasi atau pengikisan tanah di pesisir pantai yang akibat ombak dan arus laut.
Hal itu dibuktikan dengan semakin dekatnya jarak rumah warga dengan air laut, sehingga saat kondisi ombak tinggi rumah warga menjadi korban.
Muis, salah satu tokoh masyarakat Pulau Mandangin mengatakan, saat ini warga Pulau Mandangin, terutama yang tinggal di pinggiran pantai was-was. Mereka khawatir dengan kondisi pantai yang terus terkikis air laut dan rumahnya akan rusak akibat gempuran ombak.
“Dengan adanya abrasi tiap tahun rumah warga dipastikan ada yang rusak diterjang ombak,” katanya, Sabtu (28/12/2024).
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sampang, Yudiyanto berharap kepada pemerintah agar segera melakukan peninjauan ke Pulau Mandangin.
“Sebab abrasi saat ini tidak hanya mengancam rumah warga melainkan juga lembaga sekolah yang ada di Pulau Mandangin,” terangnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Candra Ramadhani Amin berjanji akan segera mencari solusi terbaik.
Namun demikian, pihaknya mengaku belum mengantongi data yang akurat tentang bencana abrasi di Pulau Mandangin. Bila benar terjadi, pihaknya akan segera mengambil langkah.
“Kita perlu duduk bareng dengan semua stakeholder untuk mencari solusinya. Baik jangka pendek, darurat, maupun jangka panjang,” terangnya.
Meski begitu, kata Candra, penjabat (Pj) kepala desa Pulau Mandangin telah berkoordinasi dengan BPBD, meminta bantuan karung untuk kemudian diisi pasir, guna menanggulangi abrasi.
Sebagai langkah cepat, Candra mengimbau agar hendaknya warga menyimpan barang-barang berharga ke dalam sebuah tas. Sehingga akan gampang dibawa ketika terjadi abrasi.
“Kalau mendesak, lebih baik pindah, atau mengungsi ke tempat yang lebih aman,” imbaunya. (*)
